Adanya gas-gas dan partikulat-partikulat, baik yang diperoleh secara
alami dari gunung berapi, pelapukan tumbuh-tumbuhan, ledakan gunung berapi dan
kebakaran hutan, maupun yang diperoleh dari kegiatan manusia ini akan
mengganggu siklus yang ada di udara dan dengan sendirinya akan mengganggu
sistem keseimbangan dinamik di udara, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
udara.
Gas-gas CO, SO2, H2S, partikulat padat dan
partikulat cair yang dapat mencemari udara secara alami ini disebut bahan
pencemar udara alami, sedangkan yang dihasilkan karena kegiatan manusia
disebut bahan pencemar buatan.
Untuk kepentingan kesejahteraan makhluk hidup di alam semesta ini
telah terjadi sistem keseimbangan dinamik melalui berbagai macam
siklus yang telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu contoh adalah
siklus nitrogen dan siklus karbon.
Gambar 1 Siklus nitrogen
Sumber: “Environmental Science”, third
edition, 1984, Jonathan Turk & Amos Turk, hal. 52.
Bahan pencemar yang
dihasilkan oleh kegiatan manusia ini konsentrasinya relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan yang sudah ada di udara, terjadi secara alami, sehingga
dapat mengganggu sistem kesetimbangan dinamik di udara dan dengan demikian
dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan lingkungannya.
Gambar 2 Siklus karbon
Sumber: “Environmental Science”, third edition, 1983, hal.
50
Sumber bahan pencemar udara ada lima macam yang merupakan penyebab utama (sekitar 90%)
terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:
·
Gas
karbon monoksida, CO
·
Gas-gas
nitrogen oksida, NOx
·
Gas
hidrokarbon, CH
·
Gas
belerang oksida, SOx
·
Partikulat-partikulat
(padat dan cair)
Gas karbon monoksida merupakan bahan pencemar yang paling
banyak terdapat di udara, sedangkan bahan pencemar berupa partikulat (padat
maupun cair), merupakan bahan pencemar yang sangat berbahaya (sifat racunnya
sekitar 107 kali dari sifat racunnya gas karbon monoksida).
a.
Gas karbon monoksida, CO
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa, titik didih -192ºC, tidak larut dalam air dan beratnya
96,5% dari berat udara. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida
antara lain:
Pembakaran
tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa senyawa karbon lainnya:
2C
+ O2 → 2CO
Reaksi
antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri yang terjadi
dalam tanur:
CO2
+ C → 2CO
Penguraian
gas karbon dioksida pada suhu tinggi:
2CO2
→ 2CO + O2
Gas
karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang masuk ke atmosfer lebih
sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.
b.
Gas-gas Nitrogen oksida, NOx
Gas-gas Nitrogen oksida yang ada di udara adalah Nitrogen
monoksida NO, dan Nitrogen dioksida NO2 termasuk bahan pencemar
udara. Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak berbau, tetapi gas nitrogen
dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam dan menyebabkan orang
menjadi lemas. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas NO dan NO2 antara
lain:
(1210
– 1765)ºC
2N
+ O2 → 2NO
2NO
+ O2 → 2NO
c.
Hidrokarbon CH
Sumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuh-tumbuhan.
Gas metana CH4 adalah senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan
dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air,
dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer: 2(CH2O)n
→ CO2 + CH4
d.
Gas-gas belerang oksida SOx
Gas belerang dioksida SO2 tidak berwarna dan
berbau sangat tajam. Gas belerang dioksida dihasilkan dari pembakaran senyawa-senyawa
yang mengandung unsur belerang. Gas belerang dioksida SO2 terdapat
di udara biasanya bercampur dengan gas belerang trioksida SO3 dan
campuran ini diberi simbol sebagai SOx.
S
+ O2 → SO2
2SO2
+ O2 → 2SO3
Yang dimaksud dengan partikulat adalah berupa
butiran-butiran kecil zat padat dan tetes-tetes air. Partikulat-partikulat ini
banyak terdapat dalam lapisan atmosfer dan merupakan bahan pencemar udara yang
sangat berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar