Peristiwa serapan atom pertama kali
diamati Fraunhoer, ketika menelaah garis – garis hitam pada spectrum matahari.
Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom pada bidang analisis adalah
seorang Australia bernama Alan Walsh di tahun 1955. Sebelumnya ahli kimia
banyak tergantung pada cara – cara spektrografik. Beberapa cara ini sulit dan
memakan waktu. Kemudian digantigan dengan spekroskopi serapan atom (SSA).
Metode ini sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Teknik ini
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode spekroskopi emisi
konversional, pada metode konversional emisi tergantung pada sumber eksitasi,
bila eksitasi dilakukan secara termal maka ia akan tergantung pada temperature
sumber. Selain itu eksitasi termal tidak selalu spesifik, dan eksitasi secara
serentak terjadi pada berbagai spesies dalam suatu campuran. Sedangkan dengan
nyala, eksitasi unsur-unsur dengan tingkat energi eksitasi yang rendah dapat
dimungkinkan, tentu saja perbandingan banyaknya atom yang tereksitasi terhadap
atom yang berada pada tingkat dasar harus cukup besar, karena metode serapan
atom hanya tergantung pada perbandingan ini dan tidak bergantung pada temperatur.
Metode serapan sangatlah spesifik, logam – logam yang membentuk campuran
komplek dapat dianalisa dan selain itu tidak selalu diperlukan sumber energy
yang besar (Khopkar, 1990).
Prinsip
Dasar Analisa Spektrofotometer Serapan Atom
Prinsip
penentuan metode ini didasarkan pada penyerapan energi radiasi oleh atom – atom
netral pada keadaan dasar, dengan panjang gelombang tertentu yang menyebabkan
tereksitasinya dalam berbagai tingkat energi. Keadaan eksitasi ini tidak stabil
dan kembali ke tingkat dasar dengan melepaskan sebagian atau seluruh energi
eksitasinya dalam bentuk radiasi. Sumber radiasi tersebut dikenal sebagai lampu
katoda berongga.
Peralatan
Spektrofotometer Serapan Atom
- Sumber
Radiasi
Suatu
sumber radiasi yang digunakan harus memancarkan spektrum atom dari unsur yang ditentukan. Spektrum atom yang
dipancarkan harus terdiri dari garis tajam yang mempunyai setengah lebar yang
sama dengan garis serapan yang dibutuhkan oleh atom – atom dalam contoh. Sumber
sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga (hallow chatode lamp). Untuk penetapan apa saja yang diminta, lampu
katoda berongga yang digunakan mempunyai sebuah katoda pemancar yang terbuat
dari unsure yang sama yang akan dipelajari dalam nyala ini (Bassett dkk, 1994).
- Nyala
Nyala digunakan
untuk mengubah sampel yang berupa padatan atau cairan menjadi bentuk uap
atomnya, dan juga berfungsi untuk atomisasi. Untuk spekroskopi nyala suatu
persyaratan yang penting adalah bahwa nyala yang dipakai hendaknya menghasilkan
temperatur lebih dari 20000K. Konsentrasi atom – atom dalam bentuk
gas dalam nyala, baik dalam keadaan dasar maupun keadaan tereksitasi,
dipengaruhi oleh komposisi nyala.
Komposisi nyala
asitilen – udara sangat baik digunakan untuk lebih dari tiga puluh unsur
sedangkan komposisi nyala propana – udara disukai untuk logam yang mudah diubah
menjadi uap atomik. Untuk logam seperti aluminium (Al) dan titanium (Ti) yang
membentuk oksida refraktori temperatur tinggi dari nyala asitilen-NO sangat
perlu, dan sensitivitas dijumpai bila nyala kaya akan asitilen (Basset dkk,
1994).
- Sistem Pembakar
– Pengabut (Nebulizer)
Tujuan sistem
pembakar – pengabut adalah untuk mengubah larutan uji menjadi atom – atom dalam
bentuk gas. Fungsi pengabut adalah menghasilkan kabut atau aerosol larutan uji.
Larutan yang akan dikabutkan ditarik ke dalam pipa kapiler oleh aksi semprotan
udara yang ditiupkan melalui ujung kapiler, diperlukan aliran gas bertekanan
tinggi untuk menghasilkan aerosol yang halus (Basset dkk, 1994).
- Monokromator
Dalam
spekroskopi serapan atom fungsi monokromator adalah untuk memisahkan garis
resonansi dari semua garis yang tak diserap yang dipancarkan oleh sumber
radiasi. Dalam kebanyakan instrument komersial digunakan kisi difraksi karena
sebaran yang dilakukan oleh kisi seragam daripada yang dilakukan oleh prisma
dan akibatnya instrument kisi dapat memelihara daya pisah yang lebih tinggi
sepanjang jangka panjang gelombang yang lebih besar (Braun, R.D., 1982).
- Detektor
Detektor pada
spektrofotometer absorpsi serapan atom berfungsi mengubah intensitas radiasi
yang datang menjadi arus listrik. Pada spektrofotometer serapan atom yang umum
dipakai sebagai detektor adalah tabung penggandaan foton (PMT-Photo Multiplier
Tube Detektor) (Mulja. 1997).
- Read out
Read out merupakan
sistem pencatatan hasil. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau berupa kurva
dari suatu rekorder yang mengambarkan absorbansi atau intensitas emisi (Braun,
R.D, 1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar