Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang
memiliki simbol As dan nomor atom 33. Arsen
adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik;
kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam
berbagai aloy.
Di alam biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada kerak bumi seperti
realgar (As4S4), orpiment (As2S2), arsenolit (As2O3) dan mineral besi seperti
arsenopirit (FeAsS) dan leolingit (FeAs2).
Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di
banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh,
dan gejala keracunan
arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif
untuk mengetes keberadaan arsenik.
Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk
menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta
sulit dideteksi, arsenik disebut Racun
para raja, dan Raja dari semua racun. Dalam zaman Perunggu, arsenik
sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran tersebut lebih keras.
Warangan, yang sering
digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan
utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan
mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh
senjata tikam itu. Albertus
Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana
mengisolasi elemen ini di tahun 1250.
Pada tahun 1649 Johan Schroeder
mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik. Pada zaman Ratu Victoria
di Britania Raya,
arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur
dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka,
membuat kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja
di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk
memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.
Sifat-sifat
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang
serupa dengan Fosfor,
dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan
juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida
arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa
arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa
menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk
padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
Sifat Fisika Arsenik
Sifat Kimia Arsenik
1. Reaksi arsenik dengan air
Arsenik tidak bereaksi dengan air
dalam ketiadaan udara
dalam kondisi normal.
2. Reaksi arsenik dengan udara
Arsenik stabil di udara kering,
tetapi permukaan mengoksidasi
perlahan di udara
lembab untuk memberikan
perunggu menodai dan
akhirnya penutup hitam.
Ketika dipanaskan di udara, arsenik
menyatu "arsenik trioksida" tetra-arsenik
hexaoxide, As4O6.
Hal ini disertai dengan
pendar di bawah beberapa
kondisi. Ketika dipanaskan
dalam oksigen, arsenik
menyatu untuk membentuk
"arsen pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.
4As (s) +
5O2 (g) As4O10
(s)
4As (s) +
3O2 (g) As4O6
(s)
3. Reaksi arsenik dengan halogen
Arsenik bereaksi dengan fluor untuk
membentuk arsen gas
(V) fluoride
2As (s) +
5F2 (g) 2AsF5
(g)
Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin
bromin, dan yodium
untuk membentuk arsen
(III) trihalides.
2As (s) +
3F2 (g) 2AsF3 (l)
2As (s) +
3Cl2 (g) 2AsCl3
(l)
2As (s) +
3Br2 (g) 2AsBr3
(l)
2As (s) +
3I2 (g) 2AsI3
(l)
Arsen dan lingkungan
Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup
tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen
di air tanah sebesar 50 ppb (bagian
per milyar). Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah
aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan
organik. Diperkirakan sekitar 57 juta orang meminum air tanah yang terkontaminasi arsen berlebih,
sehingga berpotensi meracun.
Arsenik dalam air tanah
bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak
adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Air tanah ini mulai
dipergunakan setelah sejumlah LSM dari barat meneliti program air sumur
besar-besaran pada akhir abad ke-20, namun gagal menemukan keberadaan arsenik
dalam air tanah. Diperkirakan sebagai keracunan masal terburuk dalam sejarah
dan mungkin musibah lingkungan terparah dalam sejarah. Di Banglades terjadi epidemik keracunan masal disebabkan oleh arsenik.
Banyak negara lain di Asia,
seperti Vietnam, Kamboja, Indonesia, dan Tibet, diduga memiliki lingkungan geologi yang serupa dan kondusif untuk
menghasilkan air tanah yang mengandung arsenik dalam kadar yang tinggi.
Manfaat
Penggunaan arsen sangat
bervariasi antara lain pada industri pengerasan tembaga dan timbal sebagai
bahan pengisi pembentukan campuran logam, industri pengawet kayu (bersama
tembaga dan krom), untuk melapisi perunggu (menjadikannya berwarna merah tua),
industri cat, keramik, gelas (penjernih dari noda besi) dan kertas dinding.
Timbal biarsenat telah
digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida
untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama
abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi
kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.
Kegunaan lain:
·
Berbagai macam insektisida dan
racun
Galium arsenida adalah material semikonduktor penting
dalam sirkuit
terpadu. Sirkuit dibuat menggunakan komponen ini lebih cepat tapi
juga lebih mahal daripada terbuat dari silikon.
·
Berbagai
macam senyawa
1.
Asam arsenat (H3AsO4)
2.
Asam arsenit
(H3AsO3)
3.
Arsen trioksida (As2O3)
4.
Arsin (Arsen Trihidrida
AsH3)
5.
Kadmium arsenida (Cd3As2)
6.
Galium arsenida (GaAs)
7.
Timbal biarsenat (PbHAsO4)
Bahaya
Arsenik
Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun
yang kuat. Arsenik membunuh dengan cara merusak sistem pencernaan, yang
menyebabkan kematian oleh karena shock.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar