Golongan
VIIIA sering dikenal dengan nama golongan gas mulia, disebut mulia
karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Tidak ditemukan
satupun senyawa alami dari gas mulia. Menurut Lewis,
kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi
penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas
mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat
rendah (bertanda positif). Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas
mulia benar-benar inert. Pendapat ini dipatahkan,
setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorang ahli
kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa xenon, yaitu XePtF6.
Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.
Di
abad ke-18, H. Cavendish menemukan komponen yang inert di udara. Di tahun 1868,
suatu garis di spektrum sinar matahari yang tidak dapat diidentifikasi
ditemukan dan disarankan garis tersebut disebabkan oleh unsur baru, helium.
Berdasarkan fakta ini, di akhir abad ke-19 W. Ramsay mengisolasi He, Ne, Ar, Kr,
dan Xe dan dengan mempelajari sifat-sifatnya ia dapat menunjukkan bahwa
gas-gas tersebut adalah unsur baru. Walaupun argon berkelimpahan hampir 1% di
udara, unsur ini belum diisolasi hingga Ramsay mengisolasinya dan gas mulia
sama sekali tidak ada dalam tabel periodiknya Mendeleev. Hadiah Nobel
dianugerahkan pada Ramsay tahun 1904 atas keberhasilannya ini.
Dari
sifat unsure-unsur yang seperiode, kita mengetahui bahwa semakin ke kanan
jari-jari atom semakin kecil. Gas mulia menempati urutan terkecil untuk
jari-jari atom. Semakin kecil jari-jari atom, maka energy ionisasi semakin
besar oleh karena itu gas mulia sukar melepaskan electron terluarnya yang
menyebabkan gas mulia sukar bereaksi. Berbeda dengan kebanyakan gas yang dalam
keadaan bebasnya bersifat diatomic, gas mulia berada dalam keadaan monoatomik,
hal ini disebabkan karena kestabilan gas mulia.
Telah
disinggung, di atas, bahwa pandangan VIIIA sebagai gas inert telah berhasil
dipatahkan setelah senyawa gas mulia
berhasil disintesa. Kereaktifan gas mulia dari atas ke bawah semakin besar.
Diketahui bahwa unsur yang dapat bereaksi dalam gas mulia adalah krypton, xenon
dan radon. Walaupun sebenarnya argon dapat bereaksi dengan HF pada suhu yang
sangat rendah.
Titik
didih dan leleh dari atas ke bawah semakin besar, disebabkan gaya ikatan antar
molekul gas mulia semakin besar seiring bertambahnya Ar (gaya London semakin
besar). Pada atom, factor yang memengaruhi kekuatan gaya London adalah ukuran
atom. Oleh karena jumlah electron bertambah dari He ke Rn, maka gaya London
yang terjadi antara atom-atom unsur dari He ke Rn juga semakin kuat. Gaya
London yang terjadi antara atom-atom unsur gas mulia akan berpengaruh terhadap
sifat-sifat fisis unsur-unsur yang bersangkutan.
1.Helium Helios – matahari
Janssen
menemukan bukti keberadaan helium pada saat gerhana matahari total tahun 1868
ketika dia mendeteksi sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Lockyer dan
Frankland menyarankan pemberian nama helium untuk unsur baru tersebut. Pada
tahun 1895, Ramsay menemukan helium di mineral cleveite uranium. Pada
saat yang bersamaan kimiawan Swedia Cleve dan Langlet menemukan helium di
cleveite. Rutherford dan Roys pada tahun 1907 menunjukkan bahwa
partikel-partikel alpha tidak lain adalah nukleus helium.
Helium
merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium diproses dari gas
alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas helium. Helium merupakan salah
satu unsur yang diciptakan pada saat nukleosintesis Big
Bang. Dalam Jagad Raya modern hampir seluruh helium baru
diciptakan dalam proses fusi nuklir
hidrogen di dalam bintang. Di Bumi,
unsur ini diciptakan oleh peluruhan radioaktif dari
unsur yang lebih berat (partikel alfa
adalah nukleus helium). Setelah penciptaannya, sebagian darinya terkandung di
udara (gas alami) dalam konsentrasi sampai 7% volume. Helium dimurnikan dari
udara oleh proses pemisahan suhu rendah yang disebut distilasi fraksional.
Pada
1868,
astronom Prancis Pierre Jules César Janssen mendeteksi pertama
kali helium sebagai signatur garis spektral
kuning yang tak diketahui dari cahaya dari gerhana matahari.
Sejak itu kandungan helium besar banyak ditemukan di ladang gas alam di Amerika Serikat,
yang merupakan penyedia gas terbesar. Helium digunakan dalam kriogenik,
sistem pernafasan laut dalam, untuk mendinginkan magnet superkonduktor,
dalam "penanggalan helium", untuk
pengembangan balon, untuk
mengangkat kapal udara dan
sebagai gas pelindung untuk penggunaan industri (seperti "pengelasan busar") dan
penumbuhan wafer silikon).
Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara kualitas
suara seseorang.
Gas
helium tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun dan tidak berwarna. Helium
sangat susah bereaksi atau bisa dikatakan juga tidak dapat bereaksi. Helium
tidak dapat dipadatkan dalam keadaan 1atm tetapi harus 25atm. Daya hantar
listrik dan panas helium sangat tinggi.
Helium
memiliki titik lebur paling rendah di antara unsur-unsur dan banyak digunakan
dalam riset suhu rendah (cyrogenic)
karena titik leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin. Juga, unsur ini sangat
vital untuk penelitian superkonduktor.
Titik
didih dan titik lebur helium merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan
ia hanya ada dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi "ekstrem".
Kondisi ekstrem juga diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa
helium, yang semuanya tidak stabil pada suhu dan tekanan standar. Helium
memiliki isotop stabil
kedua yang langka yang disebut helium-3. Sifat dari
cairan varitas helium-4;
helium I dan helium II; penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum
(khususnya dalam fenomena superfluiditas) dan bagi
mereka yang mencari efek mendekati suhu nol absolut yang
dimiliki benda
(seperti superkonduktivitas).
Dengan
menggunakan helium cair, Kurti dkk. beserta yang lainnya telah berhasil
mencapai suhu beberapa mikrokelvin dengan proses adiabatic demagnitization
nukleus tembaga.
Helium
memiliki sifat-sifat unik lainnya, yaitu sebagai satu-satunya benda cair yang
tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu.
Unsur ini tetap dalam bentuknya yang cair sampai 0 derajat Kelvin pada tekanan
normal, tetapi akan segera berbentuk padat jika tekanan udara dinaikkan. 3He
dan 4He dalam bentuk padat sangat menarik karena keduanya dapat berubah volume
sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.
Spesifikasi
panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas helium pada titik didih normal juga
sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan
ke suhu ruangan. Sebuah bejana yang diisi dengan gas helium pada 5 dan 10
Kelvin harus diperlakukan seakan-akan berisikan helium cair karena perubahan
tekanan yang tinggi yang berasal dari pemanasan gas ke suhu ruangan.
Secara
normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga memiliki tendensi untuk
menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya. Cara membuat helium difluorida
telah dipelajari dan senyawa HeNe dan ion-ion He+ dan He+ + juga telah
diteliti.
Secara
spektroskopik helium telah dideteksi keberadaannya di bintang-bintang, terutama
di bintang yang panas. Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi
proton-proton dan siklus karbon yang memberikan bahan bakar matahari dan
bintang-bintang lainnya.
Pemfusian
hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa dan merupakan
proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terus-menerus. Kadar helium
di udara sekitar 1 dalam 200,000. Walau banyak terdapat dalam berbagai mineral
radioaktif sebagai produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan helium untuk
Amerika Serikat terdapat di sumur-sumur minyak Texas, Oklahoma, dan Kansas. Di
luar AS, pabrik ekstraksi helium hanya terdapat di Polandia, Rusia dan di India
(data tahun 1984). Pembentukan helium dalam matahari terjadi dalam reaksi fusi
antara ditrium dan tritium menghasilkan helium dan melepaskan netron.
Ada
7 isotop helium yang diketahui: helium cair (He-4) yang muncul dalam dua
bentuk: He-4I dan He-4II dengan titik transisi pada 2.174K. He-4I (di atas suhu
ini) adalah cair, tetapi He-4II (di bawah suhu tersebut) sangat berbeda dari
bahan-bahan kimia lainnya. Helium mengembang ketika didinginkan, konduktivitas
kalornya sangat tinggi, dan konduksi panas atau viskositasnya tidak menuruti
peraturan-peraturan biasanya.
Helium
dapat digunakan sebagai
* Sebagai gas mulia tameng untuk
mengelas
* Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan germanium dan dalam memproduksi titanium dan zirkonium
* Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir
* Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels)
* Sebagai gas pelindung dalam menumbuhkan kristal-kristal silikon dan germanium dan dalam memproduksi titanium dan zirkonium
* Sebagai agen pendingin untuk reaktor nuklir
* Sebagai gas yang digunakan di lorong angin (wind tunnels)
Campuran helium dan
oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam dan para pekerja
lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan antara He dan
O2 yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman penyelam yang
berbeda-beda.
Helium sangat banyak
digunakan untuk mengisi balon ketimbang hidrogen yang lebih berbahaya. Salah
satu kegunaan helium yang lain adalah untuk menekan bahan bakar cair roket.
Roket Saturn, seperti yang digunakan pada misi-misi Apollo, memerlukan sekitar
13 juta kaki kubik He.
Helium cair yang digunakan
di Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan
dengan ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
Helium juga digunakan
untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan perusahaan-perusahaan
besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS
adalah untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang terbang rendah. Badan
Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk
mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya
lapisan ozon.
2.Neon
Ditemukan oleh Ramsay dan
Travers pada tahun 1898. Neon adalah unsur gas mulia yang terdapat atmosfer
hingga 1:65000 udara. Neon diperoleh dengan mencairkan udara dan melakukan
pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.
Sama halnya dengan
helium, neon tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.Gas neon jika
dimasukkan ke dalam tabung bertekanan rendah yang diberi tegangan listrik akan
memancarkan cahaya merah Tabung ini banyak digunakan sebagai lampu reklame.
Neon memiliki kemampuan mendinginkan refrigerator 40 kali lipat dari helium
cair dan 3 kali lipat lebih dari hidrogen cair. Neon tamak adat, inert dan
lebih murah daripada helium bila diperlukan sebagai bahan pendingin
(refrigerant). Dibandingkan semua gas mulia, pelepasan muatan Neon memiliki
intensitas lebih tinggi jika ada tegangan dan arus yang luar biasa. Neon alami
terdiri dari campuran tiga isotop, enam isotop lainnya tidak stabil
Neon adalah unsur yang
tidak mudah bereaksi (inert). Dilaporkan bahwa Ne dapat bersenyawa dengan
fluor. Namun, masih menjadi pertanyaan aakah senyawa Neon tersebut ada meski
bukti keberadaan senyawa tersebut ada.
Ion Ne+,
(NeAr)+, (NeH)+, dan (HeNe+) diketahui dari
analisis spektrofotometri optik dan spektrofotometrik massa. Neon juga
membentuk hidrat yang tidak stabil.
Meski neon membutuhkan
ruang yang luas pada penggunaannya, Neon berfungsi sebagai indikator tegangan
tinggi, penangkap kilat, tabung wave meter dan tabung televisi. Neon dan helium
digunakan dalam pembuatan laser gas. Neon cair sekarang tersedia secara
komersial dan sangat penting diterapkan sebagai pembeku embrio (bakal makhluk
hidup) yang ekonomis. Neon cair digunakan sebagai cairan pendingin pada
reactor-reaktor nuklir, meskipn suhu yang dihasilkan tidak serendah helium
cair.
3.Argon Argos – malas;
nomos – bereaksi
Keberadaan argon di udara
sudah diduga oleh Cavendish pada tahun 1785, dan ditemukan oleh Lord Raleigh
dan Sir William Ramsay pada tahun 1894.
Argon larut dalam air, 2.5
kali lipat daripada nitrogen, dan memiliki kelarutan yang sama dengan
oksigen. Argon tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas dan cair.
Argon dikenal sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa kimia yang
dibentuknya seperti halnya krypton, xenon dan radon. Di antara gas mulia
lainnya, argon memiliki kelimpahan terbanyak di atmosfer bumi.
Argon dihasilkan dari
penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer mengandung 0.94% Argon.
Atmosfer Mars mengandung 1.6% isotop Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk
isotop Argon 36.
Secara alami, Argon
merupakan campuran dari 3 isotop. Diketahui 12 isotop lainnya yang bersifat
radioaktif.
Digunakan dalam bola
lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa, tabung
pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain. Argon juga digunakan sebagai gas
inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi
titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam
pembuatan kristal silikon dan germanium.
Gas argon digunakan
sebagai pengisi boal lampu listrik (booglamp), sebab argon juga tidak bereaksi
dengan wolfram yang pijar. Gas argon juga dimanfaatkan untuk menciptaka
lingkungan / atmosfer inert terutama pada pembuatan Kristal silicon dan germanium
ultra murni dalam peralatan semikonduktor.
4.Kripton
Ditemukan pada tahun 1898
oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir
menguap semua. Pada tahun 1960, disetujui secara internasional bahwa satuan
dasar panjang, meter, harus didefinisikan sebagai garis spektrum merah oranye
dari 86Kr. Hal ini untuk menggantikan standar meter di Paris, yang
semula didefinisikan sebagai batangan alloy platina-iridium. Pada bulan Oktober
1983, satuan meter, yang semula diartikan sebagai satu per sepuluh juta
dari kuadrat keliling kutub bumi, akhirnya didefinisi ulang oleh lembaga
International bureau of Weights and Measures, sebagai panjang yang dilalui
cahaya dalam kondisi vakum selama interval waktu 1/299,792,458 detik. Kripton
memiliki garis spektrum berwarna hijau terang dan oranye.
Kripton terdapat di udara
dengan kadar 1 ppm. Atmosfer Mars diketahui mengandung 0.3 ppm kripton.
Kripton padat adalah zat kristal berwarna putih dengan struktur kubus pusat
muka yang merupakan sifat umum pada semua gas mulia.
Di alam, kripton memiliki
enam isotop stabil. Dikenali juga 1 isotop lainnya yang tidak stabil. Garis
spektrum kripton dapat dihasilkan dengan mudah dan beberapa di antaranya sangat
tajam untuk bisa dibedakan. Awalnya kripton diduga tidak tidak bersenyawa
dengan unsur lainnya, tapi sekarang sudah ditemukan beberapa senyawa kripton.
Kripton difluorida sudah pernah dibuat dalam ukuran gram dan sekarang sudah
dapat dibuat dengan beberapa metode. Senyawa fluorida lainnya dan garam dari
asam oksi kripton pun telah dilaporkan. Ion molekul dari ArK+ dan
KrH+ telah diidentifikasi dan diinvestigasi, demikian juga KrXe dan
KrXe+ pun telah memiliki beberapa bukti.
Kripton dapat disintesis
dengan flour menghasilkan senyawa KrF2 , KrF4. Reaksi dapat
berlangsung dengan syarat jiak diberi muatan listrik atau sinar X pada suhu
yang sangat rendah (-196C).
Kripton klatrat dibuat
dengan menggunakan hidrokuinon dan fenol. 85Kr dapat digunakan
untuk analisis kimia dengan menanamkan isotop kripton dalam beragam zat padat.
Selama proses ini, terbentuk kriptonate. Aktivitas kriptonate sangat sensitif
dalam reaksi kimia dalam bentuk larutan. Karenanya, konsentrasi reaktan pun
jadi dapat ditetapkan. Kripton digunakan sebagai lampu kilat fotografi tertentu
untuk fotografi berkecepatan tinggi.
Kripton menghasilkan
cahaya dengan intensitas yang sangat tingi, oleh karena itu digunakan dalam
laser untuk merawat retina mata. Dalam system pengukuran, spectrum atom krypton
digunakan untuk menetapkan panjang ukuran satu meter yang didefinisikan sebagai
1.650.763,73 kali panjang gelombang garis ungu-merah pada spectrum atom
krypton.
5.Xenon
Ditemukan pada tahun 1898
oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa setelah menguapkan udara
cair. Xenon adalah anggota gas mulia atau gas inert. Terdapat di atmosfer kita
dengan kandungan satu bagian per dua puluh juta bagian atmosfer. Xenon terdapat
dalam atmosfer Mars dengan kandungan 0.08 ppm. Unsur ini ditemukan dalam bentuk
gas, yang dilepaskan dari mineral mata air tertentu, dan dihasilkan secara
komersial dengan ekstraksi udara cair.
Xenon tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa dan juga tidak dapat terbakar. Pada dasarnya,
xenon tidak beracun, namun bila membentuk senyawa sifatnya menjadi sangat
beracun. Cukup banyak senyawa Xenon yang
telah berhasil disintesis. Xenon dapat bereaksi dengan flour dan oksigen jika
diberi pemanasan atau penyinaran (sinar matahari atau sinar UV) yang kuat.
Xenon di alam terdiri
dari sembilan isotop stabil. Ada pula 20 isotop tidak stabil yang telah
dikenali. Sebelum tahun 1962, diasumsikan bahwa xenon dan gas mulia lainnya
tidak dapat membentuk senyawa. Beberapa tahun terakhir telah ditemukan bahwa
xenon, seperti halnya unsur gas mulia lainnya, memang membentuk senyawa. Di antara
senyawa xenon tersebut adalah natriun perxenat, xenon deuterat, xenon hidrat,
difluorida, tetrafluorida dan heka fluorida. Xenon trioksida, yang sangat
eksplosif, sudah dapat dibuat. Lebih dari 80 senyawa xenon telah dibuat dengan
xenon yang terikat secara kimiawi dengan fluor dan oksigen. Beberapa senyawa
xenon memiliki warna. Senyawa Xenon dengan logam telah dihasilkan dengan
menggunakan tekanan ratusan kilobar. Xenon dalam tabung vakum
menghasilkan kilau biru yang indah ketika dieksitasi dalam pelepasan muatan
listrik.
Gas ini digunakan dalam
pembuatan tabung elektron, lampu stoboskopik (lampu neon yang berkedip dengan
frekuensi tertentu), lampu bakterisida, dan lampu yang digunakan untuk
mengeluarkan laser rubi yang menghasilkan sinar yang koheren. Xenon digunakan
dalam medan energi nuklir dalam bejana gelembung udara, probe, dan penerapan lainnya di mana dibutuhkan bobot atom tinggi.
Senyawa perxenate digunakan kimia
analisis sebagai zat oksidator. 133Xe dan 135Xe
dihasilkan oleh iradiasi neutron dalam reaktor nuklir dingin. 133Xe
memiliki banyak kegunaan sebaai isotop. Unsur ini tersedia dalam kontainer gas
dalam kaca bersegel dengan tekanan standar. Xenon tidak beracun tapi senyawanya
sangat beracun karena sifat oksidatornya yang sangat kuat.
Xenon digunakan nutuk
mengahsilkan cahaya terang pada lampu blitz (flash gun). Karena mempunyai sifat
anestesi (pemati rasa), gas xenon juga digunakan untuk membius pasien pada
proses pembedahan.
6.Radon
Nama radon berasal dari
radium. Unsur ini ditemukan pada tahun 1900 oleh Friedrich Ernst Dorn, yang
menyebutnya sebagai emanasi (pancaran) radium. Pada tahun 1908, Ramsay dan
Gray, yang menamakannya niton (dari bahasa latin
nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt), mengisolasi unsur tersebut dan
menetapkan kerapatannya, kemudian diketahui bahwa unsur ini adalah gas terberat
dari semua unsur yang telah ditemukan saat itu. Radon bersifat inert dan
menempati posisi terakhir pada grup gas mulia pada Tabel Periodik. Sejak tahun
1923, unsur ini baru dinamakan radon. Radon merupakan gas yang paling berat dan
berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai waktu paruh 3,8 hari dan digunakan
dalam radioterapi. Radon dapat
menyebabkan kanker paru paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni
Eropa setiap tahunnya
Rata-rata, satu bagian
radon terdapat dalam 1 x 1021 bagian udara. Pada suhu biasa, radon
tidak berwarna, tetapi ketika didinginkan hingga mencapai titik bekunya, radon
memancarkan fosforesens yang terang, yang kemudian menjadi kuning seiring
menurunnya suhu. Radon berwarna merah sindur pada suhu udara cair. Telah
dilaporkan bahwa fluor bereaksi dengan radon, membentuk senyawa fluorida. Radon
klathrat juga telah ditemukan.
Radon tidak mudah
bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif, radon juga adalah gas alami (senyawa gas terberat
adalah tungsten heksaflorida, WF6).
Pada suhu dan tekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan
hingga membeku, radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna
merah jingga. Penumpukan gas Radon secara alamiah di atsmosfir bumi terjadi
amat perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon
karena proses “Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih
tinggi di bandingkan air permukaan.
Rata rata, terdapat satu
molekul radon dalam 1 x 1021 molekul udara. Radon dapat di temukan
di beberapa mata air
dan mata air
panas. Kota Misasa, Jepang,
terkenal karena mata airnya yang kaya dengan radium yang menghasilkan radon.
Radon dibebaskan dari
tanah secara alamiah, apalagi di kawasan bertanah di Granit. Radon
juga mungkin dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempat tinggal (Namun ini
juga bergantung bagaimana rumah itu di rawat dan ventilasinya) Uni Eropa
mennentukan bahwa batas aman kandungan radon adalah 400 Bq/[[meter]3
untuk rumah lama, dan 200 Bq/m3 untuk rumah baru. ‘’Environmental
Protection Agency’’ Amerika
mennyarankan untuk melakukan tindakan segera bagi semua rumah dengan kepekatan
Radon melebihi 148 Bq/m3 (diukur sebagai4 pCi/L). Hampir satu rumah
setiap 15 di A.S. mempunyai kadar radon yang tinggi menurut statistik (U.S.
Surgeon General) dan EPA mencadangkan agar semua rumah diuji bagi radon.
Sejak 1985 di Amerika, jutaan rumah telah diuji kandungan radonnya.
Ada 20 isotop radon yang
telah diketahui. Radon-222, berasal dari radium, memilliki paruh waktu 3.823
hari dan merupakan pemancar partikel alfa; Radon-220 berasal dari thorum dan
disebut thoron, memiliki masa paruh 55.6 detik dan juga merupakan pemancar
partikel alfa. Radon-219 berasal dari actinium dan karenanya disebut actinon,
memiliki masa paruh 3.96 detik dan termasuk pemancar alfa. Diperkirakan bahwa
setiap satu mil persegi tanah dengan kedalaman 6 inch mengandung 1 gram radium,
yang melepaskan radon dalam jumlah yang sedikit ke udara. Radon terdapat di
beberapa air panas alam, seperti yang berada di Hot Springs, Arkansas.
Radon masih diproduksi
untuk kegunaan terapi di beberapa rumahsakit dengan memompanya dari sumber
radium dan memberinya segel pada” tabung menit”, yang disebut “bibit” atau
“jarum”, untuk diberikan kepada pasien. Radon dapat digunakan sebagai terapi
penyakit kanker. Hal ini telah banyak dihentikan oleh kebanyakan rumah sakit
yang biasa mendapatkan bibitnya langsung dari suplier, sesuai dengan kebutuhan
dan dosis yang diinginkan.
Radon adalah gas karsinogen.
Radon adalah bahan beradioaktif dan harus ditangai secara hati-hati. Adalah
sangat berbahaya untuk menghirup unsur ini karena Radon menghasilkan partikel
alpha.
Radon harus ditangani
dengan hati-hati seperti bahan material radioaktif lainnya. Bahaya langsung
radon berasal dari masuknya radon lewat jalan pernafasan dalam bentuk gas
ataupun debu radon di udara. Ventilasi yang baik harus dipersiapkan di mana
radium, torium atau actinium disimpan untuk mencegah bertambahnya radon.
Bertambahnya radon (radon build-up) merupakan salah satu pertimbangan dalam
pertambangan uranium. Baru -baru ini, radon build-up telah dikhawatirkan
terdapat di rumah-rumah. Terpapar dengan radon dapat menyebabkan kanker
paru-paru. Di Amerika Serikat, sangat direkomendasikan tindakan perbaikan bila
udara di rumah mngandung Radon sebesar 4 pCi/l.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar