Sebagai
pembuka pada bahasan golongan IVA, mari kita bahas mengenai kecenderungan sifat
logam dan nonlogam dari atas ke bawah.
Kecenderungan dari non-logam ke logam jika anda turun dalam satu
golongan jelas terlihat pada struktur unsur-unsur itu sendiri.
Karbon pada posisi
paling atas mempunyai struktur kovalen raksasa dengan dua allotropi yang sangat
dikenal – intan dan grafit.
Intan memiliki struktur
tiga dimensi dari atom-aton karbon yang masing-masing tergabung secara kovalen
dengan 4 atom lainnya.
Struktur yang sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium,
dan pada salah satu allotropi timah – "timah abu-abu" atau
"alfa-timah".
Allotropi yang umum
untuk timah ("timah putih" atau "beta-timah") merupakan
logam dan atom-atomnya terikat oleh ikatan logam. Strukturnya berupa terjejal
yang terdistorsi. Pada struktur terjejal, masing-masing atom dikelilingi oleh
12 atom tetangga terdekat.
Selanjutnya anda dapatkan timbal, atom-atomnya tersusun dalam
struktur logam berkoordinasi 12.
Hal itu merupakan
kecenderungan yang jelas dari ikatan kovalen yang umum ditemukan pada non-logam
dan ikatan logam pada logam, dengan perubahan yang jelas, terdapat dua struktur
yang sangat berbeda pada timah.
Bagaimana dengan titik
didih dan leleh unsur-unsur golongan IVA dari atas ke bawah? Sangat sulit
membuat alasan yang masuk akal tentang pengaruh perubahan dari ikatan kovalen
ke ikatan logam. Kecenderungan menggambarkan ikatan kovalen atau ikatan logam
makin lemah dengan makin besarnya atom dan makin panjang ikatan. Secara kasar,
dapat dikatakan bahwa titik didih dan leleh dari atas ke bawah semakin keci,
kecuali titik leleh timah dan timbal. Titik leleh timah yang lebih rendah
dibandingkan dengan timbal dikarenakan timah membentuk struktur koordinasi 12
yang terdistorsi, bukan murni. Nilai titik leleh dan titik didih timah pada
tabel merupakan nilai untuk logam timah putih.
Terdapat perbedaan yang
jelas antara non-logam dan logam jika anda melihat kerapuhan unsurnya.
Karbon sebagai intan,
tentu, sangat keras – menggambarkan kekuatan ikatan kovalen. Namun demikian,
jika anda memukulnya dengan palu, intan akan pecah. Anda memerlukan energi yang
cukup untuk memecah keberadaan ikatan karbon-karbon.
Silikon, germanium, dan
timah abu-abu (semuanya memiliki struktur yang sama dengan intan) juga berupa
padatan yang rapuh.
Timah putih dan timbal
mempunyai struktur logam. Atom-atom dapat diputar satu sama lain tanpa
menimbulkan kerusakan permanen pada ikatan logam – disebabkan oleh sifat-sifat
logam yang umum seperti dapat ditempa dan dapat diubah bentuknya. Timbal
merupakan logam yang lunak.
Karbon sebagai intan
tidak menghantarkan listrik. Pada intan elektron terikat erat dan tidak bebas
bergerak.
Tidak seperti intan
(yang tidak menghantarkan listrik), silikon, germanium, dan timah abu-abu
merupakan semikonduktor.
Timah putih dan timbal
merupakan logam yang dapat menghantarkan listrik. Hal itu merupakan
kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam,
dan timah putih dan timbal yang merupakan logam.
Hal itu merupakan
kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam,
dan timah putih dan timbal yang merupakan logam.
Suatu atom yang
elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron. Artinya bahwa atom
ini akan cenderung kehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan atom
lain. Atom yang kita amati cenderung membawa muatan positif parsial atau
membentuk ion positif.
Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang
rendah.
Elektronegativitas turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu
terjadi ketidakteraturan. Karena itu sepertinya tidak ada kecenderungan
hubungan antara non-logam hingga logam dengan elektronegativitas.
Unsur golongan 4 tidak
ada yang membentuk ion 1+, jadi mengamati energi ionisasi pertama saja tidak
berguna. Beberapa unsur membentuk ion 2+ dan (untuk beberapa tingkat) 4+.
Tabel pertama menunjukkan energi ionisasi total yang diperlukan
untuk membentuk ion 2+, bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.
Energi ionisasi cenderung turun dari
atas ke bawah dalam satu golongan – meskipun ada sedikit peningkatan
pada timbal. Kecenderungan ini karena:
·
Atom-atom
menjadi lebih besar karena bertambahnya elektron. Elektron terluar makin jauh
dengan inti atom, sehingga daya tarik inti kurang – dan elektron lebih mudah
lepas.
·
Elektron
terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya elektron yang lebih
dalam.
·
Dua
pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan muatan inti.
Jika anda melihat besarnya energi
ionisasi yang diperlukan untuk membentuk ion 4+, polanya sama, tetapi tidak
semuanya mirip. Sekali lagi, nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.
Anda memerlukan energi
ionisasi dalam jumlah besar untuk membentuk ion 2+, dan lebih besar lagi untuk
membentuk ion 4+.
Namun demikian, pada
tiap contoh ada penurunan energi ionisasi jika anda bergerak dari atas ke bawah
dalam satu golongan yang sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat
membentuk ion positif – namun demikian, tidak ada indikasi dari gambar ini
bahwa mereka mungkin membentuk ion positif.
Energi ionisasi karbon
pada puncak golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk membentuk ion
positif yang sederhana.
1.Karbon Carbo-arang
Karbon, suatu unsur
yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam.
Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan amosfir
kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di
dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di kimberlite
pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya.
Berlian sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of
Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini
merupakan hasil sintesis.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus karbon-nitrogen. Pada suhu kamar karbon berwujud padatan.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus karbon-nitrogen. Pada suhu kamar karbon berwujud padatan.
Karbon adalah unsur
sangat tidak reaktif. Kalaupun bereaksi, tidak ada kecenderungan atom-atom
karbon kehilangan electron–electron terluar untukmembentuk ion C4+.
Ion-ion kecil ini mempunyai rapatan muatan yang sangat tinggi sehinggga
keberadaaanya tidak dimungkinkan. Namub, atom-atom karbon biasanya bereaksi
dengan persekutuan electron membentuk ikatan kovalen.
Karbon ditemukan di
alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous, grafit dan berlian. Diperkirakan
ada bentuk keempat, yang disebut karbon putih. Ceraphite (serafit) merupakan bahan terlunak, sedangkan
belian bahan yang terkeras. Grafit ditemukan dalam dua bentuk: alfa dan beta.
Mereka memiliki sifat identik., kecuali struktur kristal mereka. Grafit alami
dilaporkan mengandung sebanyak 30% bentuk beta, sedangkan bahan sintesis
memiliki bentuk alfa. Bentuk alfa hexagonal dapat dikonversi ke beta melalui
proses mekanikal, dan bentuk beta kembali menjadi bentuk alfa dengan cara
memanaskannya pada suhu di atas 1000 derajat Celcius.
Pada tahun 1969, ada
bentuk alotropik baru karbon yang diproduksi pada saat sublimasi grafit
pirolotik (pyrolytic graphite) pada tekanan rendah. Di bawah kondisi free-vaporization
(vaporisasi bebas) di atas 2550K, karbon putih
terbentuk sebagai kristal-kristal tranparan kecil pada
tepian grafit. Saat ini sangat sedikit informasi yang tersedia mengenai karbon
putih.
Alotropi intan
merupakan zat paling keras di aalm, sedangkan grafit bersifat rapuh. Perbedaan
ini disebabkan ikatan dalam strukturnya. Dalam intan, masing-masing atom karbon
dikelilingi dengan penataan tetrahedral atom karbon lain dan membentuk nolekul
besar. Struktur ini distabilkan dengan ikatan kovalen yang dibentuk oleh
tumpang tindih orbital atom karbon terhibridasi sp3. Sedangkan struktur grafit berupa lapisan-lapisan
atom karbon yang tetata dalam bentuk cincin enam anggota. Masing-masing atom
karbon dalam tiap lapisan grafit dikelilingi oleh tiga atom karbon lain dalam
penataan trigonal planar. Setiap ikatan membentuk ikatan yang lemah.
Unsur karbon di dalam
kerak bumi terdapat dalam bentuk bebas (missal grafit dan intan) dan juga dalam
bentuk senyawanya. Senyawaan alamiah karbon yang utama adalah zat-zat organic.
Selain itu senyawa karbon terdapat dalam bahan yang berasal dari makhluk hidup
seperti arang dan minyak bumi. Senyawaan karbon lainnya adalah senyawaan karbon
anorganik, yaitu senyawa karbon dioksida dan batuan karbonat dari unsur IIA.
Karbon terdapat di
dalam semua makhluk hidup dan merupakan dasar kimia
organik. Unsur ini juga memiliki keunikan dalam kemampuannya untuk
membentuk ikatan kimia dengan sesama karbon maupun banyak jenis unsur lain,
membentuk hampir 10 juta jenis senyawa yang diketahui. Senyawa-senyawa karbon sangat banyak
jumlahnya, terutama dalam senyawa hidrokarbon dan biomolekul. Senyawa
hidrokarbon terus disintesis hingga jumlanya banyak. Pada bahasan kali ini
tidak akan diuraikan mengenai senyawa hidrokarbon. Hanya akan diberikan sedikit
contoh senyawa-senyawa karbon.
Karbon dioksida
ditemukan di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga merupakan bahan
batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium, dan
besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik
karena dapat membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan
unsur-unsur lainnya. Dalam banyak
senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar
sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan.
Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah
diperkirakan dapat menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa,
sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan
untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2.
Senyawa anorganik
karbon dapat berupa oksida asam dan garam 9bentuk mineral).
Beberapa
senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3),
karbon tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4),
asetilen (C2H2), benzena (C6H6),
asam cuka(CH3COOH) dan turunan-turunan mereka.
Karbon memiliki 7
isotop. Pada tahun 1961, organisasi International Union of Pure and Applied
Chemistry mengadopsi isotop karbon-12 sebagai dasar berat atom. Isotop yang
stabil adalah C-12 dan C-13. Karbon-14, isotop dengan paruh waktu 5715 tahun,
telah digunakan untuk menghitung umur bahan-bahan organik seperti pohon dan
spesimen-spesimen arkeologi.
Karbon bereaksi
langsung dengan fluorin, sedangkan dengan unsur halogen ainnya bereaksi secara
tidak langsung.
C (s) + 2F2 (g) → CF4 (l) reaksi langsung
CH4 (g) + Cl2 (g) → CH3Cl (g) + HCl
(g) reaksi tidak langsung
Jika dipanaskan dalam
udara, maka unsur-unsur karbon bereaksi dengan oksigen / reaksi pembakaranyang
bersifat eksotermik membentuk oksida karbondioksida. Oksida karbondioksida
bersifat asam dan bereaksi dengan air menghasilkan larutan asam lemah asam
karbonat.
Asam karbonat bila
ditambahkan ke dalam minuman (minuman berkarbonasi), akan memberikan rasa tajam
yang menyegarkan. Asam karbonat merupakan bahan baku dalam pembuatan
garam-garam karbonat.
Grafit baik yang
alamiah maupun sintetik mempunyai banyak kegunaan. Karbon dapat digunakan
sebagai bahan hitam dalam pensil biasa, pigmen dalam cat hitam, bahan pembuatan
krus (mangkok untuk bahan kimia), electrode pada suhu yang sangat tinggi dan
sebagai pelumas kering.
Jika serbuk grafit
didispersikan dengn minyak, akan dihasilkan pelumas cair. Intan, terutama yang
bernoda dan kecil-kecil digunakan dalam industry untuk membuat bubuk penggosok
yang paling keras untuk roda pengasah, ujung mata bor dn gigi gergaji.
Karbondioksida dalam
udara berfungsi untuk menjaga suhu permukaan bumi pada malam hari agar tidak
terlalu dingin. Karbondioksida dalam udara dapat menyerap sinar infra merah
(sinar yang mengandung energy panas) dari sinar matahari yang dipantulkan ke
bumi. Pada malam hari, CO2 melepaskan sinar infra merah tersebut ke
permukaan bumi yang dingin sehingga permukaan bumi menjadi hangat. Sifat CO2
yang dapat menyerap sinar infra merah lalu memantulkannya kembali ke
permukaan bumi disebut efek rumah kaca. Akan tetapi, bila kadar CO2
terlalu tinggi di udara dapat mengakibatkan suhu permukaan bumi bertambah panas
sehingga terjadi pemanasan global (pemanasan yang merata di permukaan bumi).
Akibatnya es di kutub akan mencair dan dapat menimbulkan banjir.
Dalam kehidupan
sehari-hari, karbon dapat diperoleh dalam berbagaibentuk (karbon amorf), yaitu
arang, kokas, bubuk karbon (carbon black) dan bahan hitam tulang (bone-black).
Jika batubara dipanaskan tanpa udara, menghasilkan residu dengan kadar karbon
yang tinggi dikenal sebagai kokas (ampas batu arang). Penyulingan dari kayu dan
bahan organic lainnya menghasilkan arang. Pembakaran tidak sempurna dari gas
alam menghasilkan nyala berasap, dan asap ini dapat disimpan sebagai jelaga
yang halus disebut karbon hitam. Yang terakhir adalah pemanasan sukrosa tanpa
udara menghasilkan karbon murni yang disebut bahan hitam tulang.
Produksi grafit secara
komersial dilakukan dengan cara sublimasi, yaitu pemanasan berbagai bentuk
karbon (misalnya pemanasan arang atau kokas) sampai suhu tinggi tanpa udara.
Ketika didinginkan, uap ini akan mengembun dalam bentuk grafit.
Karbon dapat digunakan
dalam memperkirakan umur fosil, pengecoran logam, industry karet dan tinta,
pemotong kaca. CO untuk reduktor pada pengolahan logam. siC dapag digunakan
dalam pembuatan amplas.
2.Silikon Silex,sillicis,flint
Davy pada tahun 1800
menganggap silika sebagai senyawa ketimbang suatu unsur. Sebelas tahun kemudian
pada tahun 1811, Gay Lussac dan Thenard mungkin mempersiapkan amorphous
sillikon tidak murni dengan cara memanaskan kalium dengan silikon
tetrafluorida.
Pada tahun 1824 Berzelius, yang dianggap sebagai penemu pertama silikon, mempersiapkan amorphous silikon dengan metode yang sama dan kemudian memurnikannya dengna membuang fluosilika dengan membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun 1854 pertama kali mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur ini.
Pada tahun 1824 Berzelius, yang dianggap sebagai penemu pertama silikon, mempersiapkan amorphous silikon dengan metode yang sama dan kemudian memurnikannya dengna membuang fluosilika dengan membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun 1854 pertama kali mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur ini.
Silikon kristalin
memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur yang
tidak react if secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan
alkali. Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada
silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah,
dari 1,3 sampai 6 mikrometer. Silikon dapat berperan sebagai semikonduktor,
karena silicon merupakan unsur mealoid.
Silikon tidak memiliki
ikatan logam, tetapi atom-atom dalam unsur silicon dapat membentuk jaringan
tiga dimensi dengan menggunakan empat buah ikatan kovalen tunggal. Oleh karena
itu, terciptalah struktur kovalen raksasa yang membuat titik leleh dan titik
didihnya sangat tinggi. Silikon bersifat paramagnetic.
Silikon merupakan unsur
semilogam yang sukar melepaskan electron atau daya pereduksinya sangat lemah
sehingga silicon tidak bereaksi dengan air. Akan tetapi silicon dapat bereaksi
dengan unsur yang mempunyai daya pengoksidasi kuat, seperti oksigen dan klorin.
Si (s) + O2 (g) → SiO2 (s)
Si (s) + 2Cl2 (g) → SiCl4 (l)
Oksida silica jika
dilarukan dalam air akan menghasilkan hidroksida silica yang akan segera
berubah menjadi asam dengan melepaskan air.
Silikon terdapat di
matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu kelas bahan
meteor yang dikenal sebagai aerolites. Ia juga merupakan komponen tektites,
gelas alami yang tidak diketahui asalnya.
Silikon meliputi 28%
dari masa kulit bumi dalam jumlah berat, sehingga merupakan unsur kedua
terbanyak di kulit bumi setelah oksigen. Di alam, silicon terdapat dalam
senyawa oksida silica, SiO2 dan mineral yang disebut silikat.
Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar sebagai
oksida dan sebagai silikat. Pasir, quartz, batu kristal, amethyst,
agate, flint, jasper dan opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida.
Granit, hornblende, asbestos, feldspar, tanah liat, mica,
dsb merupakan contoh beberapa mineral silikat. Kristal SiO2 murni
dikenal sebagai pasir atau kuarsa, sedangkan kristal SiO2 yang tidak
murni di antaranya adalah agata (akik), oniks, opal, batu kecubung (ametis) dan
flint.
Silikon dipersiapkan
secara komersil dengan memanaskan silika dan karbon di dalam tungku pemanas
listrik, dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat
digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat
dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses
Czochralski biasanya digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang
digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan
dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir
hidrogen dan dengan proses vacuum float zone.
Unsur silicon dibuat
dengan cara mereduksi pasir SiO2 dengan karbon dalam suatu tanur
listrik pada temperature sekitar 3000 C
SiO2 (l) + 2C (s) → Si (l) + 2CO (g)
Silikon adalah salah
satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah
liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga
berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan
untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai
pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam
bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi
lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa.
Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa.
Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A.
Hydrogenated amorphous
silicone memiliki potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk mengkonversi
energi solar ke energi listrik.
Banyak yang bekerja di
tempat-tempat dimana debu-debu silikon terhirup sering mengalami gangguan
penyakit paru-paru dengan nama silikosis.
3.Germanium Germania-jerman
Mendeleev
memprediksikan keberadaan unsur ini pada tahun 1871 dengan nama ekasilikon yang
kemudian ditemukan oleh Winkler pada tahun 1886.
Unsur ini logam yang
putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan
rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik
pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi germanium
kristal untuk semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi.
Logam ini ditemukan di
- argyrodite, sulfida germanium dan perak
- germanite, yang mengandung 8% unsur ini
- bijih seng
- batubara
- mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil secara komersil dari
debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan
beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam
lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif.
Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
Ketika germanium
didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya, ia digunakan sebagai
transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum germanium adalah
sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan
pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis.
Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan
dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk
pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat
dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle
dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang
menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat
keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap
jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen
kemoterapi.
Germanium
memiliki empat isotop stabil, yaitu Ge-72, Ge-73, Ge-74 dan Ge-76.
4.Stannum Timah
Timah
biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang
diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile
dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar
suara yang sering disebut tin cry (tangisan timah) ketika sebatang unsur ini
dibengkokkan.
Unsur
ini merupakan logam miskin keperakan,
dapat ditempa ("malleable"), tidak mudah teroksidasi dalam udara
sehingga tahan karat, ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan
untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama
dari mineral cassiterite yang
terbentuk sebagai oksida, juga dalam stanioksida (SnO2).
Timah merupakan suatu amfoter.
Unsur
ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan, timah
abu-abu (timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 derajat Celcius
menjadi timah putih (timah beta) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika
timah didinginkan sampai suhu 13,2 derajat Celcius, ia pelan-pelan berubah dari
putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan oleh ketidakmurnian (impurities)
seperti aluminium dan seng, dan dapat dicegah dengan menambahkan antimoni atau
bismut. Perubahan dari bentuk alfa ke bentuk beta dinamakan tin pest.
Timah abu-abu memiliki sedikit kegunaan. Timah dapat dipoles sangat licin dan
digunakan untuk menyelimuti logam lain untuk mencegah korosi dan aksi kimia.
Lapisan tipis timah pada baja digunakan untuk membuat makanan tahan lama.
Campuran logam timah sangat penting. Solder lunak, perunggu, logam babbit, logam bel, logam putih, campuran logam bentukan dan perunggu fosfor adalah beberapa campuran logam yang mengandung timah.
Campuran logam timah sangat penting. Solder lunak, perunggu, logam babbit, logam bel, logam putih, campuran logam bentukan dan perunggu fosfor adalah beberapa campuran logam yang mengandung timah.
Timah
dapat menahan air laut yang telah didistilasi dan air keran, tetapi mudah
terserang oleh asam yang kuat, alkali dan garam asam. Oksigen dalam suatu
solusi dapat mempercepat aksi serangan kimia-kimia tersebut. Jika dipanaskan
dalam udara, timah membentuk Sn2, sedikit asam, dan membentuk stannate salts
dengan oksida. Garam yang paling penting adalah klorida, yang digunakan sebagai
agen reduksi. Garam timah yang disemprotkan pada gelas digunakan untuk membuat
lapisan konduktor listrik. Aplikasi ini telah dipakai untuk kaca mobil yang
tahan beku. Kebanyakan kaca jendela sekarang ini dibuat dengan mengapungkan
gelas cair di dalam timah cair untuk membentuk permukaan datar (proses
Pilkington).
Baru-baru
ini, campuran logam kristal timah-niobium menjadi superkonduktor pada suhu
sangat rendah, menjadikannya sebagai bahan konstruksi magnet superkonduktif
yang menjanjikan. Magnet tersebut, yang terbuat oleh kawat timah-niobium
memiliki berat hanya beberapa kilogram tetapi dengan baterai yang kecil dapat
memproduksi medan magnet hampir sama dengan kekuatan 100 ton elektromagnet yang
dijalankan dengan sumber listrik yang besar.
Jumlah
timah yang sedikit dalam makanan tidak berbahaya. Limit dalam makanan di
Amerika Serikat adalah 300 mg/kg. Senyawa timah triakil dan triaril digunakan
sebagai racun biologi (biocides) dan perlu ditangani secara hati-hati.
Jumlah
kecil timah dalam makanan kaleng tidak
berbahaya bagi manusia. Senyawa timah trialkil dan triaril
berbahaya bagi makhluk hidup dan harus
ditangani secara hati-hati. timah juga digunakan dalam pembuatan grenjeng rokok
(timah putih), pada longsongan peluru (timah hitam).
Timah
umum digunakan dalam pelapisan logam, untuk membuat campuran tembaga dalam
pembutan peruunggu dan dalam pembuatan solder.
5.Plumbum Lead, timbal, timah hitam
Unsur
ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi
mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet
Saturn. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi. Timbal merubakan
suatu logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi.
Timbal
merupakan logam putih kebiru-biruan dengan pancaran yang terang. Ia sangat
lunak, mudah dibentuk, ductile, dan bukan konduktor listrik yang baik.
Ia memiliki resistasi tinggi terhadap korosi. Pipa-pipa timbal dari jaman
Romawi masih digunakan sampai sekarang. Unsur ini juga digunakan dalam
kontainer yang mengandung cairan korosif seperti asam sulfur dan dapat dibuat
lebih kuat dengan cara mencampurnya dengan antimoni atau logam lainnya.
Senyawaan timbal bersifat toksik. Timbal bersifat diamagnetic.
Timbal
didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Anglesite (PbSO4),
cerussite (PbCO3), dan minim adalah mineral-mineral timbal yang
lazim ditemukan. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari hasil aktivitas
manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami yang
terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih logam.
Timbal
memiliki 3 isotop stabil Pb-206, Pb-207, Pb-208.
Timbal
alami adalah campuran 4 isotop: 204Pb (1.48%), 206Pb
(23.6%), 207Pb (22.6%) dan 208Pb (52.3%). Isotop-isotop
timbal merupakan produk akhir dari tiga seri unsur radioaktif alami: 206Pb
untuk seri uranium, 207Pb untuk seri aktinium, dan 208Pb
untuk seri torium. Dua puluh tujuh isotop timbal lainnya merupakan radioaktif.
Campuran
logam timbal termasuk solder dan berbagai logam antifriksi. Jumlah timbal yang
banyak digunakan sebagai logam dan dioksida dalam baterai. Logam ini juga
digunakan sebagai selimut kabel, pipa, amunisi dan pembuatan timbal tetraetil.
Timbal
umum digunakan sebagai zat aditif bahan bakar, mengurangi ketukan pada mesin.
Pembuatan kabel dan dalam pembuatan pipa.
Logam
ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai tameng radiasi
di sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor nuklir. Juga digunakan sebagai
penyerap getaran. Senyawa-senyawa timbal seperti timbal putih, karbonat, timbal
putih yang tersublimasi, chrome yellow (krom kuning) digunakan secara
ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun terakhir, penggunaan timbal dalam
cat telah diperketat untuk mencegah bahaya bagi manusia.
Timbal
yang tertimbun dalam tubuh dapat menjadi racun. Program nasional di AS telah
melarang penggunaan timbal dalam campuran bensin karena berbahaya bagi
lingkungan.
Timbal bersifat
kumulatif. Dengan waktu paruh timbal dalam sel darah
merah adalah 35 hari, dalam jaringan ginjal dan hati selama 40 hari,
sedangkan dalam tulang selama 30 hari.
Paparan Pb dosis tinggi
mengakibatkan kadar Pb darah mencapai 80 µg/dL pada orang dewasa dan 70 µg/dL
pada anak-anak sehingga terjadi ensefalopati,
kerusakan arteriol dan kapiler , edeme otak, meningkatkanya tekanan zalir serebrospinal, degenerasi neuron, serta
perkembangbiakan sel glia yang disertai
dengan munculnya ataksia,
koma, kejang-kejang, dan hiperaktivitas.
Kandungan Pb dalam
darah berkorelasi dengan tingkat kecerdasan manusia. Semakin tinggi kadar Pb
dalam darah, semakin rendah poin IQ. Apabila dalam darah ditemukan kadar Pb
sebanyak tiga kali batas normal (intake normal sekitar 0,3 mg/hari), maka akan
terjadi penurunan kecerdasan intelektual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar