Halogen
kerap kali ditemukan di alam dalam bentuk senyawa garamnya, halo-garam
genesis-pembentuk. Senyawa garam yang mengandung F, Cl, Br, I banyak ditemukan
dalam air laut dan endapan garam. Jarang ditemukan golongan halogen dalam
bentuk bebasnya karena halogen paling reaktif diantara gas lainnya.
Semua halogen merupakan oksidator kuat,
hal itu dapat diketahui dengan cara membandingkan potensial reduksi standarnya.
Makin ke bawah daya oksidatornya semakin kecil. Oleh karena itu dikenal adanya
reaksi desakan antar halogen.
Salah satu ciri dari halogen adalah dia
dapat memberikan warna yang khas jika dilarutkan dalam air. Fluorin berwarna
kuning muda, klorin berwarna hijau muda, brom berwarna coklat kemerahan dan
iodine berwarna coklat..
Halogen terkenal dengan keberagaman biloks
unsurnya, kecuali fluorin yang hanya memilki biloks -1. Halogen jika berikatan
dengan logam biloksnya adalah -1. Itulah yang nantinya akan mengakibatkan sedikit
perbedaan ketika kita mereaksikan fluorin. Jika unsure halogen selain fluorin
direaksikan dengan air akan mengalami reaksi auto redoks, tapi tidak dengan
fluorin. Tetapi ketika direaksikan dengan NaOH semuanya akan mengalami reaksi
auto redoks, lebih jelasnya akan dibahas nanti.
Mengapa kereaktifan halogen mengecil
seiring dengan bertambahnya jari-jari? Berbeda dengan logam yang lebuh mudah
mencapai kestabilannya dengan cara melepaskan electron terluar, golongan
nonlogam lebih mudah mencapai kestabilan dengan cara menarik electron dari
luar. Pada golongan halogen, hanya membutuhkan satu electron lagi umtuk stabil,
ketika jari atom bertambha, maka kemampuan inti atom untuk menarik electron
semakin berkurang, itulah sebanya kereaktifan semakin kecil.
Halogen dapat bereaksi dengan oksigen
menghasilkan asam oksi, jika asam oksi ini direaksikan dengan air akan
dihasilkan asam halat. Dimana asam halat – klor paling asam diantara lainnya.
Berbeda dengan asam halogen yang tidak mengandung oksigen, semakin kebawah
asamnya semakin hebat.
1.Fluor
Pada tahun 1529,
Georigius Agricola menggambarkan penggunaan senyawa fluorspar sebagai penjejak
aliran dalam tubuh, dan pada awal tahun 1670, Schwandhard menemukan bahwa gelas
teretsa ketika terpapar dengan fluorspar yang diberi asam. Scheele dan banyak
ahli lainnya, termasuk Davy, Gay-Lussac, Lavoisier, dan Thenard bereksperimen
dengan asam fluorida, dan beberapa eksperimen berakhir dengan tragis. Fluor
akhinya bisa diisolasi pada tahun 1866 oleh Moissan setelah berusaha
selama hampir 74 tahun .
Fluor bias didapatkan
dalam bentuk mineral seperti dalam fluorspar, kriolit dan fluorit.
Gas fluor berwarna kuning
muda dan berbau pedas lau bersifat sangan korosif karena dapat mengoksidasi
unsure lainnya. Fluorin mampu membakar serbuk logam dan gelas.
Fluor adalah unsur yang paling elektronegatif dan reaktif bila
dibandingkan dengan semua unsur. Berwarna kuning pucat, gas korosif, yang
bereaksi dengan banyak senyawa organik dan anorganik. Logam, kaca, keramik, karbon,
bahkan air terbakar dalam fluor dengan nyala yang terang.
Setelah Perang Dunia II,
tidak ada produksi unsur fluor secara massal. Proyek bom nuklir dan penerapan
energi nuklir, telah membuat fluor harus dibuat dalam jumlah besar.
Berbeda dengan golongan
logam, golongan tujuh semakin besar nomor atomnya, kraktifannya semakin
berkurang. Fluor merupakan unsure paling reaktif pada golongan VIIA.
Telah dijelaskan di atas
bahwa biloks fluor hanya -1, fluorin bereaksi sempurna dengan air.
2F2 (g) + 2H2O (l) → 4HF (aq) + O2
(g)
Jika flour direaksikan
dengan hydrogen dapat menimbulkan ledakan hebat
F2 (g) + H2 (g) → 2HF (l)
Reaksi fluor dengan NaOH
2F2 (g) + 2NaOH (aq) → 2NaF (aq) + F2O (g) + H2O (l)
Reaksi fluor dengan NaOH
pekat
2F2 (g) + 4NaOH (aq) → 4NaF (aq) + 2 H2O (l) +
O2 (g)
Ada sebuah hipotesis yang
mengatakan bahwa fluor bisa menggantikan hidrogen pada senyawa organik, yang
bisa mengarah pada nilai astronomis senyawa fluor yang baru. Senyawaa fluor
dengan gas mulia Xenon, Radon dan Kripton, telah ditemukansebagai garam
fluorida.
Fluor bisa digunakan
dalam pembuatan uranium dan untuk memisahkan U-235 dan U-238 dalam teknologi
nuklir dalam proses difusi gas.
Fluor dan
senyawanya digunakan dalam memproduksi uranium (dari heksafluorida) dan lebih
dari 100 senyawa fluor komersial, termasuk plastik untuk suhu tinggi. Asam
fluorida mengetsa kaca lampu pijar. Fluor hidrokarbon digunakan besar-besaran
dalam pendinginan udara di kulkas dan AC
Keberadaan fluor sebagai
senyawa fluorida yang mudah larut dalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menyebabkan bercak pada lapisan email gigi, bila terkonsumsi oleh anak-anak
dengan gigi permanen. Meski demikian, dalam jumlah yang lebih sedikit, fluor
dapat mencegah lubang gigi.
Unsur fluor telah dipelajari sebagai bahan bakar roket karena nilai
daya dorong yang sangat luar biasa.
Fluorin digunakan untuk
membuat Freon (CCl2F2) / CFC sebagai zat pending. Akan
tetapi Freon sekarang dibatasi karena dapat merusak ozon. Fluorin digunakan
untuk membuat Teflon (tetra fluoro etena). Teflon adalah monomer dari –CF2
= CF2- yang tahan panas dan anti lengket. Fluorin juga dapat
meningkatkan kualitas email gigi sehingga di dalam pasta gigi ditambah SnF atau
NaF. Ion F- dapat membentuk fluoroapatit yang tahan aasm sehingga
gigi menjadi kuat.
HF digunakan unutk
mengukir gelas. Kriolit sebagai pelarut bauksit dalam proses pemurnian
alumunium dari alumunium oksida. NaF digunakan untuk mengawetkan kayu dari
gangguan serangga.
Unsur fluor dan ion
fluorida sangat beracun. Unsur bebasnya memiliki karakteristik bau yang tajam,
bisa dideteksi dalam konsentrasi serendah 20 ppb, yakni di bawah tingkat
keamanan bekerja. Konsentrasi yang diperbolehkan untuk paparan selama 8 jam
kerja adalah 1 ppm. Dalam bentuk murninya, fluor sangat berbahaya, dapat
menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit.
2.Klor Chloros - hijau pucat
Ditemukan pada tahun 1774
oleh Scheele, yang awalnya disangka oksigen. Diberi nama klor pada tahun 1810
oleh Davy, yang tetap bersikukuh bahwa zat ini adalah sebuah unsur.
Gas klor berwarna kuning
– hijau, mudah bereaksi dengan unsure lain. Dalam wujud cair, klor daapt
merusak kulit (membakar) dan dapat menggangu pernafasan dan merusak selaput
lender.
Klor tergolong dalam grup
unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida dengan
mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis.
Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan
hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan
3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.
Kelarutan klor dalam air
tidak sehebat flour. Klor dapat menimbulkan ledakan ketika direaksikan dengan
hidrogen jika diberi sinar UV karena terjadi reaksi berantai.
Cl2 (g) + H2 (g) → 2HCl (l)
Klor tidak melarut
sempurna dalam air dan reaksinya berlangsung lambat.
Cl2 (g) + 2H2O (l) → H3O+
(aq) + Cl- (aq) + HClO (aq)
Cl2 (g) + 2NaOH (aq)
→ NaCl (aq) + NaClO (aq) + H2O (l)
6Cl2 (g) + 6NaOH (aq) → 5NaCl (aq) + NaClO3
(aq) +3H2O (l)
Di alam, klor ditemukan
hanya dalam keadaan bersenyawa, terutam,a dengan natrium sebagai garam (NaCl),
karnalit dan silfit.
Gas klrin banyak
digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan zat pemutih, zat desinfektan,
plastic, bahan peledak dan bahan bakar roket. Misalnya natrium hipoklorit
digunakan sebagai pemutih lalu kalsium hipoklorit / kaporit digunakan sebagai
desinfektan. Klorin bersifat desinfektan sehingga klorin dapat dialirkan pada
proses penjernihan air untuk mematikan
bakteri-bakteri yang berbahaya. Gas
klorin banyak digunakan untuk mensintesis senyawa-senyawa klorin anorganik
maupun organk yang beraneka ragam jenisnya.
Amonium klorida digunakan
sebagai elektrolit pengisi batu batere. HCl digunakan terutama pada proses
electroplating (penyepuhan), digunakan untuk membersihkan permukaan logam dari
karat. Kalium klorat sebagai bahan pembuat mesiu dan korek api. KCl banyak
digunakan sebagai pupuk tanaman yang memberikan tambahan unsure kalium pada
tanaman. Natrium klorat digunakan ntuk membersihkan tanaman liar. PVC digunakan
untuk membuat pipa paralon.
Klor digunakan secara
luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk
menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air
terkecil pun sudah terklorinasi.
Klor juga digunakan
secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk
olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat,
plastik, dan banyak produk lainnya.
Kebanyakan klor
diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi,
pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor
digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi
brom.
Kimia organik sangat
membutuhkan klor, baik sebagai zat oksidator maupun sebagai subtitusi,
karena banyak sifat yang sesuai dengan yang diharapkan dalam senyawa organik
ketika klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah satu bentuk karet
sintetis.
Klorin dibuat melalui
proses Downs. Proses ini dilakukan dengan cara mengelektrolisis leburan NaCl,
yang dicampur dulu dengan sedikit NaF sebelum dicairkan nutuk menurunkan titik
lebur NaCl dari 800C menjadi 100C. Pada elektrolisis ini digunakan diafragma
lapisan besi tipis untuk mencegah reaksi antara logam Na dengan klor yang
terbentuk.
Klor memilki 2 isotop
stabil, Cl -35 dan Cl -37.
Klor mengiritasi sistem
pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir dan bentuk cairnya bbisa
membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan
pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap dalam-dalam.
Kenyataannya, klor digunakan sebagai senjata kimia pada perang gas di tahun
1915. Terpapar dengan klor tidak boleh melebihi 0.5 ppm selama 8 jam kerja
sehari-40 jam per minggu.
3.Brom Bromos – berbau
pesing
Ditemukan oleh Balard
pada tahun 1826, tapi belum dapat dipisahkan secara kuantitatif hingga 1860.
Brom adalah satu-satunya
unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna coklat
kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah dengan bau yang
sangat tajam., menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi pada mata dan
tenggorokan. Brom mudah larut dalam air atau karbon disulfida, membentuk
larutan berwarna merah, tidaak sekuat klor tapi lebih kuat dari iod. Dapat
bersenyawa dengan banyak unsur dan memiliki efek pemutih. Ketika brom tumpah ke
kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya
kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan
selama menanganinya.
Brom termasuk ke dalam
golongan halogen. Diperoleh air garam alamiah dari sumber mata air di Michigan
dan Arkansas. Brom juga diekstrak dari air laut, dengan kandungan hanya sebesar
82 ppm. Brom diperoleh dari mineral AgBr (bomargirit), dalam air laut sebagai
bromide dari Mg dan logam alkali.
Kelarutan brom air sangat
kecil, sehingga brom tidak larut sempurna dalam air dan reaksinya berjalan
lambat. Brom juga bereaksi dengan lambat jika direaksikan dengan hydrogen.
Bromin dalam jumlah besar
digunakan untuk membuat AgBr, senyawa yang peka terhadap cahaya. Umumnya
terdapat di aatsa film dan kertas potret berwarna ataupun hitm putih
2AgBr (s) → 2Ag (s) + Br2
(g)
Bromin juga digunakan
dalam pembuaatan etilenbromida (C2H4Br2),
suatu zat aditif yang dicampur pada bensin. Fungsinya adalah mengubah timbel
dari TEL (tetra etil lead) menjadi timbel bromide yang mudah menguap dan
dilepas ke udara. Bromin juga banyak digunakan dalam industry obat-obatan,
misalnya NaBr untuk penenang syaraf. Metil bromide digunakan untuk memadamkan
kebakaran. Bromin digunakan dalam pengasapan dan bahan anti api.
Bromin dibuat dengan cara
mengalirkan campuran udara dan gas gas Cl2 melalui air laut yang
mengandung ion bromide sebanyak 8.10-4 M. Sebelumnya air laut
diasamkan dahulu dengan penambahan H2SO4 dengan pH 3,5
untuk mencegah hidrolisis bromine. Gas klorin akan mengoksidasi ion Br-
menjadi Br2.
Cl2 (g) + 2Br- (aq) → 2Cl- (aq) +
Br2 (l)
Bromin yang terbentuk,
dimurnikan dari kelebihan klorin dengan cara distilasi.
4. Iodin Iodes – ungu
Ditemukan oleh Courtois
ada tahun 1811. Iod tergolong unsur halogen, terdapat dalam bentuk iodida
dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya
nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni batuan sedimen kalsium
karbonat yang keras), air garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam
air payau dari sumur minyak dan garam.
Iod adalah padatan
berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan agak mengkilat, menguap pada suhu kamar
menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Jika bromine merupakan cair yang
mudah menguap, iodine merupakan padatan yang mudah menyublim. Iod membentuk
senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang
kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod
mudah larut dalam kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida, atau
karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod
hanya sedikit larut dalam air dan reaksinya berjalan lambat.
Iod atau Yodium yang
sangat murni dapat diperoleh dengan mereaksikan kalium iodida dengan tembaga
sulfat. Ada pula metode lainnya yang sudah dikembangkan. Iod campuran dpat
diperoleh dari air laut dan garam chili.
Ada 30 isotop yang sudah
dikenali. Tapi hanya satu isotop yang stabil, 127I yang terdapat di
alam. Isotop buatan 131I, memiliki masa paruh waktu 8 hari, dan
digunakan dalam proses penyembuhan kelenjar tiroid. Senyawa yang paling umum
adalah iodida dari natrium dan kalium (KI), juga senyawa iodatnya (KIO3).
Kekurangan iod dapat menyebabkan penyakit gondok.
Senyawa iod sangat
penting dalam kimia organik dan sangat berguna dalam dunia pengobatan. Iodida
dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat, dan sebagai larutan
KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida juga
digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan
karakteristik unsur bebas iod.
Iodin banyak digunakan
dalam obat-obatan, misalnya iodium tincture untuk obat lika. Iodoform (CHI3)
digunakan untuk lensa Polaroid dan AgI untuk fotografi.
Natrium iodat ditambahkan
pada garam dapur untuk membuat garam beryodium sehingga dapat mencegah penyakit
gondok. Iodine adalah bahan penyusun tiroksin. Ketika kekurangan tiroksin,
tiroid akan membesar atau dikenal dengan penyakit gondok.
Di alam, senayawa iodine
terdapat dalam natrium iodat yang tercampur dalam natrium nitrat. Untuk
memisahkan dilakukan kristalisasi sehingga natrium iodat tertinggal dalam
larutan. Ke dalam larutan kemudian ditambahkan resuktor natrium hidrosulfit.
2NaIO3 (aq) + 5NaHSO3 (aq) → 3NaHSO4
(aq) + 2 Na2SO4 (aq) + H2O (l)
Penanganan iod harus
hati-hati, karena kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka; uap iod sangat
iritan terhadap mata dan membran berlendir. Konsentrasi iod di udara yang
masih diizinkan adalah 1 mg/m3 (selama 8 jam kerja per hari-40 jam
seminggu).
5.Astatin Astatos – tidak stabil
Disintesis pada tahun
1940 oleh D.R. Corson, K.R. MacKenzie, dan E. Segre di Universitas Kalifornia
dengan menembak bismut dengan partikel alfa. Isotop dengan masa paruh waktu
terpanjang, terdapat di alam dengan isotop uranium dan torium, dan jejak 217At
setara dengan 233U dan 239Np, dihasilkan dari integrasi
torium dan uranium dengan menghasilkan neutron alamiah. Jumlah astatin di kerak
bumi hanyalah kurang dari 1 ons. Terbentuk secara alami melalui peluruhan uranium-235 and
uranium-238.
Spektrometer massa telah
digunakan untuk memastikan bahwa unsur radioaktif halogen ini berperilaku
kimia sama halnya dengan halogen lainnya, khususnya iod. Astatine dikatakan
lebih menyerupai logam daripada iod, dan seperti halnya iod, astatin dapat
terakumulasi di kelenjar tiroid. Para peneliti di Brookhaven National
Laboratory telah menggunakan metode pembelokan jalur molekul reaktif yang
terpancar untuk mengidentifikasi dan mengukur reaksi kimia dengan melibatkan
astatin. Dapat membentuk senyawa antar halogen, tetapi belum diketahui apakah
membentuk senyawa diotomik seperti halogen lainnya.
Astatin dapat diroduksi
dengan menembak bismut dengan partikel alfa berenergi untuk mendapatkan 209-211At
yang tahan lama, untuk selanjutnya disuling dengan memanaskan di udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar