Hamparan
pohon lontar (Borassus flabellifer) yang terdapat di Nusa Tenggara Timur,
Sulawesi Selatan, dan beberapa daerah lainnya di Tanah Air, ternyata memiliki
nilai ekonomi yang cukup tinggi. Tidak hanya daunnya yang bisa dimanfaatkan
untuk atap rumbia atau batangnya untuk bahan bangunan, nira yang dihasilkan
dari pohon lontar, juga sangat besar manfaatnya. Nira merupakan cairan getah dari mayang pohon
lontar (Borassus sundaicus), dalam keadaan segar berasa manis, berbau
harum dan tidak berwarna. Nira segar mengandung komponen air 75-90%, zat padat
15-19%, sukrosa 12,3-17,4%, gula reduksi 0,5-1%, protein 0,23-0,32%, bagian
terabukan 0,11-0,41%. Komposisi sedemikian ini memungkinkan nira untuk bisa
direkayasa lebih lanjut menjadi berbagai produk baru, antara lain alkohol,
dengan cara fermentasi.
Secara tradisional, nira
lontar ini diolah menjadi minuman beralkohol dengan kadar 30-35 persen yang
disebut sopi atau arak. Dengan menambah proses destilasi
bertingkat dapat dihasilkan alkohol hingga 90 persen.
Hasil-hasil pengujian sifat fisika-kimia alkohol hasil fermentasi nira lontar yang
dilakukan, dapat terlihat dalam Tabel
2.3 di bawah ini.
Tabel 2.3 Hasil fermentasi dan
destilasi alkohol (2009)
Destilasi ke…
|
Volume Destilat
(Liter)
|
Kadar Alkohol
(%)
|
-
|
-
|
12,2*
|
1
|
8,2
|
25,6
|
2
|
5,1
|
58,5
|
3
|
2,6
|
81,7
|
Keterangan: *kadar alkohol hasil
fermentasi sebelum didestilasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar