1.Boron / Buraq, burah
Senyawa
boron telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu, tetapi unsur ini tidak
ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir Humpry Davy, Gay-Lussac, dan Thenard.
Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di batu
borax. Ada dua alotrop
boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam.
Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam
suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Boron bersifat dia
magnetic.
Metaloid ( metallon – logam, eidos – mirip) adalah kelompok unsur kimia
yang memiliki sifat antara logam dan non-logam. Metaloid sulit dibedakan dengan logam, perbedaan
utamanya adalah bahwa umumnya metaloid adalah semikonduktor
sedangkan logam adalah konduktor. Ada tujuh unsur yang dikelompokkan sebagai
metaloid, yaitu boron
(B), silikon
(Si), germanium
(Ge), arsen
(As), antimon
(Sb), telurium
(Te), polonium
(Po), dan astatin
(At).
Dalam tabel
periodik, metaloid membentuk garis diagonal dari boron ke
polonium. Unsur-unsur di kanan atas garis ini termasuk non-logam sedangkan yang
berada di kiri bawah adalah logam.
Unsur
ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric dan
biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di
dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain
dianggap sebagai serat optik alami.
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turki.
Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turki.
Boron
muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78% dan
isotop 11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan
cara reduksi fase uap boron triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada
filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak murni (amorphous
boron) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat dipersiapkan dengan cara
memanaskan boron trioksida dengan bubuk magnesium.
Boron dengan kemurnian 99.9%
telah diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron bukan konduktor listrik
yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
Boron
yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan warna
hijau dan dalam roket sebagai pemicu. Senyawa boron yang paling komersial
adalah Na2B4O7.5H2O. Pentrahidra
ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang
dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium
perborate bleach). Asam
borik juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk
tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca
borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.
Isotop boron-10 digunakan sebagai
kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam
instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron. Boron nitrida
memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan
sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa
ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan
mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai
bahan bakar roket. Penawaran terhadap filamen boron juga meningkat karena bahan
ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.
Boron mirip dengan karbon dalam memiliki kapasitas membentuk jaringan molekul dengan ikatan kovalen. Karbonat, metalloboran, fosfakaboran dan semacamnya terdiri dari ribuan senyawa.
Boron mirip dengan karbon dalam memiliki kapasitas membentuk jaringan molekul dengan ikatan kovalen. Karbonat, metalloboran, fosfakaboran dan semacamnya terdiri dari ribuan senyawa.
Unsur boron dan
borat tidak dianggap berbahaya, dan perlu penanganan khusus. Walau begitu,
beberapa senyawa boron hidrogen sangat beracun dan memerlukan penanganan ekstra
hati-hati.
2.Aluminium alumen, alum
Orang-orang Yunani dan
Romawi kuno menggunakan alum sebagai cairan penutup pori-pori dan bahan penajam
proses pewarnaan. Pada tahun 1761 de Morveau mengajukan nama alumine untuk basa
alum dan Lavoisier, pada tahun 1787, menebak bahwa ini adalah oksida logam yang
belum ditemukan.
Wohler yang biasanya
disebut sebagai ilmuwan yang berhasil mengisolasi logam ini pada 1827, walau
aluminium tidak murni telah berhasil dipersiapkan oleh Oersted dua tahun
sebelumnya. Pada 1807, Davy memberikan proposal untuk menamakan logam ini
aluminum (walau belum ditemukan saat itu), walau pada akhirnya setuju untuk
menggantinya dengan aluminium. Nama yang terakhir ini sama dengan nama banyak unsur lainnya yang
berakhir dengan “ium”.
Aluminium juga
merupakan pengejaan yang dipakai di Amerika sampai tahun 1925 ketika American
Chemical Society memutuskan untuk menggantikannya dengan aluminum. Untuk
selanjutnya pengejaan yang terakhir yang digunakan di publikasi-publikasi
mereka.
Alumunium merupakan
logam yang paling melimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah
ketiga. Aluminium murni, logam putih keperak-perakan memiliki karakteristik
yang diinginkan pada logam. Ia ringan, tidak magnetik dan tidak mudah
terpercik, merupakan logam kedua termudah dalam soal pembentukan, dan keenam
dalam soal ductility.
Aluminium merupakan
konduktor listrik
yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Hal
ini disebabkan oleh electron valensi dari atom logam yang bebas bergerak dia
antara inti-inti atom logam tersebut. Antara atom logam terdapat ikatan
logamyang disebabkan adanya gaya tarik menarik muatan positif (kumpulan inti
atom) dengan muatan negative (kumpulan elktron valensi). Hal itulah yang
membuat logam berbentuk padat (kristal). Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang.
Tahan korosi.
Logam alumunium
mempunyai ikatan logam yang lebih besar dari magnesium dan natrium karena
ikatan logam semakin besar jika electron valensi logam semakin besar. Semakin besar
ikatan logam, maka tingkat kekerasan dan titik leleh, titik didih akan semakin
besar.
Metoda untuk mengambil
logam aluminium adalah dengan cara mengelektrolisis alumina yang terlarut dalam
cryolite. Metoda ini ditemukan oleh Hall di AS pada tahun 1886 dan pada saat
yang bersamaan oleh Heroult di Perancis. Cryolite, bijih alami yang ditemukan
di Greenland sekarang ini tidak lagi digunakan untuk memproduksi aluminium
secara komersil. Penggantinya adalah cariran buatan yang merupakan campuran
natrium, aluminium dan kalsium fluorida.
Proses pengolahan
alumunium dari bijih bauksit terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pemurnian dan
dahap elektrolisis. Proses pemurnian ini didasarkan dari sifat amfoter oksida
alumunium tersebut. Jika bauksit dilarutkan dalam larutan NaOH pekat, oksida
bauksit akan larut, sedangkan zat pengotornya yang terdiri dari SiO2,
Fe2O3 dan TiO2 tidak larut.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) → 2NaAlO2 (aq)
+ H2O (l)
Untuk memisahkan
pengotor larutan dengan cara menambahkan HCl sehingga diperoleh endapan Al(OH)3.
NaAlO2 (aq) + HCl (aq) + H2O (l) → Al(OH)3
(s) + NaCl (aq)
Selanjutnya endapan
disaring lalu dipanaskan sehingga diperoleh oksida Al2O3
murni.
2Al(OH)3 (s) → Al2O3 (s) + 3H2O
(g)
Tahap kedua adalah
proses elektrolisis, yaitu mereduksi Al2O3 untuk
mendapatkan logam alumunium. Proses elektrolisi ini dikenal sebagai proses hall
sebab ditemukan oleh Charles Martin Hall pada tahun 1886. Pada proses ini Al2O3
dicampur dengan kriolit yang berfungsi untuk menurunkan titik leleh Al2O3
dari 2000 C jadi 1000 C. Ketika campuran ini meleleh, kriolit sekaligus
berfungsi sebagai pelarut. Dinding bejana tempat campuran dilelehkan terbuat
dari besi baja yang dilapisi dengan karbon (grafit) yang berfungsi sebagai
katode pada system elektolisis. Batang-batang karbon yang dicelupkan berfungsi
sebagai anode.
2Al2O3 (l) → 4Al(l) + 3O2 (g)
Perlu kita ketahui,
selama elktrolisis berlangsung terjadi pengurangan dari anode karena karbon
akan teroksidasi membentuk gas CO2.
C (s) + 2O2- → CO2 (g) + 4e-
Aluminium merupakan
logam yang paling banyak ditemukan di kerak bumi (8.1%), tetapi tidak pernah
ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah disebut di atas,
ia juga ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya.
Mineral utama aluminium
adalah biji bauksit ( Al2O3 . nH2O ) dan kriolit (Na3AlF6) Kedua
mineral ini merupakan sumber utama untuk mendapatkan logam alumunium. Sumber
bauksit terdapat di pulau Bintan dan Kalimantan Barat. Mineral lai yang
mengandung alumunium adalah granit dan tanah liat yang merupakan senyawa aluminasilikat, yaitu senyawa yang
mengandung aluminium, silicon dan oksigen. Akan tetapi, mineral ini tidak
dijadikan sumber untuk mendapatkan aluminium karena pengolahannya membutuhkan
biaya besar sehingga kurang ekonomis.
Aluminium terdapat
dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan
hidung, antiperspirant, air minum, knalpot
mobil,
asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan
masak, kaleng,
keramik
, dan kembang api.
Alumunium dalam bentuk
bubuk dipanaskan dapat menjadi mudah terbakar dan meledak di udara. Debu
bauksit jika terhirup dapat menimbulkan iritasi dan beracun.
Aluminium banyak
digunakan sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan
aplikasi lainnya dimanan logam yang mudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia
digunakan sebagai bahan transmisi karena ringan. Aluminium murni sangat lunak
dan tidak kuat. Tetapi dapat dicampur dengan tembaga, magnesium, silikon,
mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang menguntungkan.
Campuran logam ini
penting kegunaannya dalam konstruksi pesawat modern dan roket. Logam ini jika
diuapkan di vakum membentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk
cahaya yang tampak dan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam dibawahnya dari
proses oksidasi sehingga tidak menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan
ini digunakan untuk memproteksi kaca teleskop dan kegunaan lainnya.
Aluminium digunakan
dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi.
Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan,
tutup botol susu dsb. Aluminium
juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.
Senyawa yang memiliki
kegunaan besar adalah aluminium oksida, sulfat, dan larutan sulfat dalam
kalium. Oksida aluminium, alumina muncul secara alami sebagai ruby, safir, corundum dan emery dan digunakan dalam pembuatan
kaca dan tungku pemanas.
Identifikasi aluminium
dapat dilakukan dengan melarutkan senyawanya dalam NaOH pekat. Pengujian kation Al3+ dalam KOH
akan membentuk endapan putih alumunium hidroksida.
Alumunium hidroksida
bersifat amfoter, artinya ia dapat bereaksi dengan asam maupun basa.
Al(OH)3 (s) + 3H+ (aq) → Al3+ (aq)
+ 3H2O (l)
Al(OH)3 (s) + OH- (aq) → AlO2-
(aq) + 2H2O (l)
Alumunium tidak
bereaksi denga air pada suhu biasa, tetapi dapat bereaksi dengan uap air panas.
2Al (s) + 6H2O (uap panas) → 2 Al(OH)3 (aq) +
3H2 (g)
Reaksi alumunium dengan
uap air panas ini berjalan tersendat-sendat, sebab endapan alumunium hidroksida
akan melapisi logam alumunium bahkan reaksi ini dapat berhenti. Akan tetapi
jika lapisan alumunium hodroksida dipisahkan, reaksi dapat berjalan kembali.
3.Galium Gallia-Perancis Gallus – ayam jantan
Unsur ini diprediksi
dan disebut Mendeleev sebagai ekaaluminum dan ditemukan secara spektroskopik
oleh Lecoq de Boisbaudran pada tahun 1875, yang pada tahun yang sama berhasil
mengambil logam ini secara elektrolisis dari solusi hidroksida di KOH.
Unsur ini satu dari
empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat berbentuk cair dekat pada
suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada termometer suhu
tinggi. Galium memiliki tekanan uap
rendah pada suhu tinggi.
Ada tendensi yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu proses seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi.
Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam mineral.
Ada tendensi yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu proses seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi.
Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam mineral.
Galium merupakan sebuah
logam miskin yang jarang, dan lembut,
gallium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair
lebih lambat di atas suhu kamar dan memang akan melebur di tangan.
Logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok-p dari tabel
periodik, terjadi antara metalloid dan logam
transisi. Mereka lebih elektropositif dari logam transisi, tetapi
kurang dibanding dengan logam alkali dan logam bumi alkalin. Titik leleh
dan titik didih
mereka biasanya lebih renda dibanding dengan logam transisi, dan mereka lebih lunak.
Logam miskin adalah aluminium, gallium, indium, stannum,
thallium,
timbal,
dan bismuth.
Unsur 113 sampai 116 dimasukan ke kategori ini untuk sementara, dan sementara
dikenal sebagai: ununtrium, ununquadium, ununpentium
dan ununhexium.
Galium sering ditemukan
sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore, sphalerite, germanite,
bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran batubara pernah
menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.
Galium membasahi gelas
atau porselen dan membentuk kaca yang menakjubkan jika dicat pada gelas. Unsur
ini banyak digunakan sebagai bahan doping untuk semikonduktor dan transistor.
Galium arsenide dapat mengubah aliran listrik menjadi cahaya dan dapat dipakai sebagai bahan campuran logam, semikonduktor, terutama dalam dioda pemancar cahaya.
Galium arsenide dapat mengubah aliran listrik menjadi cahaya dan dapat dipakai sebagai bahan campuran logam, semikonduktor, terutama dalam dioda pemancar cahaya.
Galium memiliki dua
isotop stabil, yaitu Ga-69 dan Ga-71.
4.Indium Berasal dari garis terang
indigo pada spektrumnya
Unsur ini ditemukan
oleh Reich and Richter, yang kemudian mengisolasi logam ini. Sampai pada tahun
1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk terisolasi.
Ketersediaanya mungkin sebanyak perak. Sekitar 4 juta troy ons indium
diproduksi di negara-negara maju. Kanada memproduksi lebih dari 1 juta troy ons
setiap tahunnya.
Elemen ini tersedia
dalam bentuk murni. Indium sangat lunak, putih keperak-perakan, dapat membasahi
gelas.
Indium sering
diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara
komersil. Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
Indium digunakan
sebagai bahan campuran logam, campuran logam poros, transistor germanium,
termistor dan fotokonduktor. Ia dapat dilapisi pada logam dan diuapkan pada
gelas untuk membentuk kaca sebagus yang tebuat dari perak tetapi tidak rentan
korosi atmosfir.
Indium memiliki satu
isotop stabil, yaitu In-113.
5.Talium Thallos – ranting hijau
Talium ditemukan secara
spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama elemen ini diambil dari garis
hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada
tahun 1862 pada saat yang bersamaan.
Oksida akan terbentuk
jika membiarkan talium di udara dan hidrida dapat terbentuk jika tercampur
dengan air. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong dengan
pisau. Talium memiliki 25 isotop dengan berat atom terbentang dari 184 sampai
210. Talium alami adalah campuran dua isotop. Campuran logam raksa-talium yang
membentuk eutectic
pada 8.5% talium diberitakan membeku pada titik -60 Celcius, sekitar 20 derajat
dibawah titik beku raksa.
Talium terdapat di crooksite, lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites dan diambil dengan cara
memanggang bijih ini. Talium juga dapat diambil dengan cara melebur bijih
timbal dan seng. Proses pengambilan talium agak kompleks dan tergantung
sumbernya. Manganes nodules, ditemukan di dasar samudera juga mengandung talium.
Talium sulfat banyak
digunakan sebagai pembasmi tikus dan semut karena ia tak berbau dan tidak
memiliki rasa. Tapi senyawa ini telah dilarang kegunaannya di AS sejak tahun
1975. Konduktivitas talium sulfida berubah sesuai dengan eksposenya terhadap
sinar infra merah. Kristal talium bromida-iodida telah digunakan sebagai bahan
optik. Talium beserta sulfur atau selenium dan arsenik juga telah digunakan
untuk membuat gelas dengan titik lebur rendah antara 125 ? 150 derajat Celcius.
Gelas ini diberitakan memiliki sifat yang sama dengan gelas biasa pada suhu
ruangan tetapi lebih tanah lama di dalam air. Talium oksida digunakan untuk
membuat kaca gelas dengan indeks refraksi yang tinggi.
Elemen ini dan
senyawa-senyawanya sangat beracun dan harus ditangani secara hati-hati. Kontak
dengan kulit sangat membahayakan dan ketika mencairkan logam ini, perlu
ventilasi udara yang cukup. Eskpos terhadap talium (senyawanya yang terlarut)
tidak boleh melebihi 0.1 mg/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata,
selama 40 jam per minggu).
Logam ini sangat beracun dan pernah
digunakan sebagai bahan racun tikus dan insektisida.
Sejak diketahui adanya kemungkinan bahwa unsur ini dapat menyebabkan kanker
(walaupun EPA
tidak mengklasifikasikannya sebagai karsinogen),
penggunaan unsur ini untuk keperluan tersebut telah dikurangi atau dilarang di
banyak negara. Talium juga dipergunakan sebagai detektor inframerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar