Bismut adalah suatu unsur
kimia yang
memiliki lambang Bi dan nomor atom
83. Logam
dengan kristal trivalen ini
memiliki sifat kimia mirip dengan arsen
dan antimoni. Dari semua jenis
logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan
unsur kedua setelah raksa
yang memiliki konduktivitas
termal terendah. Senyawa bismut bebas timbal sering digunakan
sebagai bahan kosmetik
dan dalam bidang medis.
Bismut (berasal dari bahasa latin bisemutun, dari
bahasa Jerman Wismuth) Pada awalnya membingungkan dengan timah dan
timbal dimana bismut mempunyai kemiripan dengan elemen itu. Basilius akhirnya
menjelaskan sebagian sifatnya di tahun 1450. Claude Francois Geoffroy
menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini berbeda dengan timbal.
Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih
berlimpah dari pada emas.Biasanya tidak ekonomis bila menjadikannya sebagai
tambang utama. Melainkan biasanya diproduksi sebagai sampingan pemrosesan biji
logam lainnya misalnya timbal, tungsten dan campuran logam lainnya.
Bismut terdapat dialam sebagai bijih sulfide dan Bi2S3
(bismuth glance) dan dalam bijih tembaga, timah dan timbel. Bismut dapat
diperoleh dari bijih dengan proses yang sederhana yaitu dipanggang untuk
memperoleh oksidasinya Bi2O3 kemudian direduksi dengan
karbon atau dengan H2. Bismut yang terdapat dalam senyawanya dengan
tingkat oksidasi +3 dan +5. Senyawa bismuth dengan tingkat oksidasi +5 (NaBiO3,
BiF5) bersifat oksidator kuat. Semua garam bismuth (III) halida dapat dijumpai
namun hanya BeF3 yang ditemui sebahai garam. Seperti halnya pada
timah dan timbel, bismut (III) lebih stabil dari pada bismut (V).
Sifat-sifat
Diantara logam berat lainnya, bismut tidak berbahaya
seperti unsur-unsur lain seperti Timbal, Thallium and Antimon. Dulunya, bismut
juga diakui sebagai elemen dengan isotop yang stabil, tapi sekarang sekarang
diketahui bahwa itu tidak benar. Tidak ada material lain yang lebih natural
diamakentik dibandingkan bismut. Bismut mempunyai tahanan listrik yang tinggi. Ketika terbakar dengan oksigen, bismut
terbakar dengan nyala yang berwarna biru.
Sifat Fisika Bismut
Berdasarkan sifat medan magnet
atomis, bahan dibagi menjadi tiga golongan, yaitu diamagnetik, paramagnetik dan
ferromagnetik.Berikut akan djelaskan tentang ketiga sifat dari kemagnetan.
a. Diamagnetik.
Bahan diamagnetik adalah bahan
yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol,
tetapi orbit dan spinnya tidak nol. Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen
dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar, maka
elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian hingga
menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan.
Sifat diamagnetik bahan
ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga semua bahan bersifat
diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital. Bahan dapat bersifat
magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang
tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin elektron
berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitas bahan
diamagnetik adalah 0μμ<>mχ. Contoh bahan diamagnetik yaitu: bismut,
perak, emas, tembaga dan seng.
Bahan diagmanetik memiliki
negatif, kerentanan lemah untuk medan magnet. bahan Diamagnetic sedikit ditolak
oleh medan magnet dan materi tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang
eksternal dihapus. Dalam bahan diamagnetic semua elektron dipasangkan sehingga
tidak ada magnet permanen saat bersih per atom.
sifat Diamagnetic timbul dari penataan kembali dari orbit elektron di bawah
pengaruh medan magnet luar. Sebagian besar unsur dalam tabel periodik, termasuk
tembaga, perak, dan emas, adalah diamagnetic.
Diamagnetisme adalah sifat
suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai
medan magnet .Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik adalah
salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor
yang memiliki kekuatan magnet yang kuat.
Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik
ketika berada dalam medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa
yang umum terjadi karena pasangan elektron , termasuk elektron inti di atom, selalu
menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun demikian, kekuatan magnet
material
diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik
ataupun
paramagnetik. Material
yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut 'non-magnetik',
termasuk di antaranya air,
kayu, senyawa
organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik serta
beberapa logam seperti
tembaga, merkuri ,emas
dan bismut .Superkonduktor adalah
contoh diamagnetik sempurna.
Ciri-ciri dari bahan diamagnetic adalah:
•
|
Bahan yang
resultan
|
•
|
Jika solenoida
dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil.
|
•
|
Permeabilitas
bahan ini: u <> o.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur. |
b. Paramagnetik
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak
nol, tetapi resultan medan
magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan nol (Halliday &
Resnick, 1989). Hal ini disebabkan karena gerakan atom/molekul acak, sehingga
resultan medan
magnet atomis masing-masing atom saling meniadakan. Bahan ini jika diberi medan magnet luar, maka elektron-elektronnya akan berusaha
sedemikian rupa sehingga resultan medan magnet
atomisnya searah dengan medan
magnet luar. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang
menjadi terarah oleh medan
magnet luar. Pada bahan ini, efek diamagnetik (efek timbulnya medan
magnet yang melawan medan
magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil.
Permeabilitas bahan paramagnetik adalah 0μμ>, dan
suseptibilitas magnetik bahannya .0>mχ contoh bahan paramagnetik:
alumunium, magnesium, wolfram dan sebagainya. Bahan diamagnetik dan
paramagnetik mempunyai sifat kemagnetan yang lemah. Perubahan medan magnet dengan adanya bahan tersebut
tidaklah besar apabila digunakan sebagai pengisi kumparan toroida.
Bahan paramagnetik
ada yang positif, kerentanan kecil untuk medan
magnet.. Bahan-bahan ini sedikit tertarik
oleh medan
magnet dan materi yang tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang
eksternal dihapus. sifat paramagnetik adalah
karena adanya beberapa elektron tidak berpasangan, dan dari penataan kembali
elektron orbit disebabkan oleh medan
magnet eksternal. bahan paramagnetik termasuk Magnesium, molybdenum, lithium,
dan tantalum
Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi
karena adanya medan
magnet eksternal.
Material paramagnetik tertarik oleh medan
magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas magnetis
relatif lebih besar dari satu (atau, dengan kata lain, suseptibilitas magnetik
positif). Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang
juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet
tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal tak lagi diterapkan.
Ciri-ciri dari bahan paramagnetic adalah:
•
|
Bahan yang
resultan
|
•
|
Jika solenoida
dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar.
|
•
|
Permeabilitas
bahan: u > u o.
Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu |
c. Ferromagnetik
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan
medan atomis
besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen
magnetik spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang
tidak berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin elektron
yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini
akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik yang
dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.
Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu
daerah dinamakan domain. Bahan feromagnetik sebelum diberi medan
magnet luar mempunyai domain yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik
ini mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke domain yang lain
sehingga medan
magnet yang dihasilkan tiap domain saling meniadakan.
Bahan ini jika diberi medan
magnet dari luar, maka domain-domain ini akan mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar.
Semakin kuat medan
magnetnya semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet dalam bahan
ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan magnet luar tidak
memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang disearahkan. Keadaan
ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi.
Permeabilitas bahan ferromagnetik adalah 0μμ>>>
dan suseptibilitas bahannya 0>>>mχ. contoh bahan ferromagnetik
: besi, baja, besi silicon dan lain-lain. Sifat kemagnetan bahan ferromagnetik
ini akan hilang pada temperatur yang disebut Temperatur Currie. Temperatur
Curie untuk besi lemah adalah 770 0C dan untuk baja adalah 1043 0C.
Bahan ferromagnetik
ada yang positif, kerentanan besar untuk medan
magnet luar. Mereka menunjukkan daya tarik yang kuat untuk medan magnet dan mampu mempertahankan sifat
magnetik mereka setelah bidang eksternal telah dihapus bahan. Ferromagnetik
memiliki elektron tidak berpasangan sehingga atom mereka memiliki momen magnet
bersih. Mereka mendapatkan
magnet yang kuat sifat mereka karena keberadaan domain magnetik. Dalam domain
ini, sejumlah besar di saat-saat atom (1012 sampai 1015)
adalah sejajar paralel sehingga gaya magnet dalam domain yang kuat. Ketika
bahan feromagnetik dalam keadaan unmagnitized, wilayah hampir secara acak
terorganisir dan medan magnet bersih untuk bagian yang secara keseluruhan
adalah nol.. Ketika kekuatan magnetizing
diberikan, domain menjadi selaras untuk menghasilkan medan magnet yang kuat
dalam bagian.. Besi, nikel, dan kobalt
adalah contoh bahan feromagnetik. Komponen
dengan materi-materi ini biasanya diperiksa dengan menggunakan metode partikel
magnetik.
Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah
material dapat mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari
bentuk kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang kita jumpai
sehari-hari. Ferromagnetisme dan ferromagnetisme merupakan dasar untuk
menjelaskan fenomena magnet permanen.
Ciri-ciri bahan ferromagnetic adalah:
•
|
Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
|
•
|
Tetap bersifat
magnetik → sangat baik sebagai magnet permanen
|
•
|
Jika solenoida
diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar (bisa ribuan kali).Permeabilitas
bahan ini: u > uo ( miu > miu nol)
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt. |
Sifat Kimia Bismut
1. Reaksi dengan air
Ketika bismut panas
merah bereaksi dengan
air untuk membentuk
bismut (III) trioksida.
2Bi (s) + 3H2O (g) Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
2Bi (s) + 3H2O (g) Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
2. Reaksi dengan udara
Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan
oksigen di udara untuk formulir trioksida
bismut (III).
4Bi (s) + 3O2 (g) 2Bi2O3
(s)
3. Reaksi dengan halogen
Bismut bereaksi dengan fluor untuk
membentuk bismut (V) fluoride.
2Bi (s) + 5F2 (g) 2BiF5
(s)
Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin
bromin, dan iodin
bismut (III) trihalides.
4. Reaksi dengan asam
2Bi (s) +
3F2 (g) 2BiF3
(s)
2Bi (s) +
3Cl2 (g) 2BiCl3
(s)
2Bi (s) +
3Br2 (g) 2BiBr3
(s)
2Bi (s) +
3I2 (g) 2BiI3
(s)
Bismut larut dalam asam sulfat
pekat atau asam
nitrat, untuk membentuk
solusi yang mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur
(IV) gas dioksida.
Dengan asam klorida
dalam kehadiran oksigen,
bismut (III) klorida
yang dihasilkan.
4Bi (s) + 3O2
(g) + 12HCl
(aq) 4BiCl3
(aq) + 6H2O
(l)
Kegunaan
·
Bismut
oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut subnitrate dan subcarbonate
digunakan dalam bidang obat-obatan.
·
Magnet permanen yang kuat bisa
dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
·
Bismut digunakan dalam produksi
besi lunak
·
Bismut sedang dikembangkan
sebagai katalis dalam pembuatan acrilic fiber
·
Bismut telah duganakan dalam
peyolderan, bismut rendah racun terutama untuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan
makanan.
·
Sebagai bahan lapisan kaca
keramik
·
Aloi bismuth dengan timbel dan
antimony digunakan untuk piringan pita stereo/tiruan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar