Minyak atsiri, atau yang dikenal juga
sebagai volatile oil atau essential oil adalah cairan pekat yang tidak larut
air, mengandung senyawa-senyawa beraroma yang berasal dari berbagai tanaman.
Minyak atsiri ini umumnya diperoleh dengan cara destilasi, juga dapat diperoleh
melalui proses ekspresi, dan ekstraksi pelarut.
Semua minyak yang diekstraksi dengan
pelarut menguap mempunyai warna gelap karena mengandung pigmen alamiah yang
bersifat tidak dapat menguap. Namun demikian, minyak hasil ekstraksi dengan
pelarut mempunyai keunggulan yaitu mempunyai bau yang mirip dengan bau wangi
almiah.
Faktor yang paling menentukan berhasilnya
proses ekstraksi adalah mutu dari pelarut yang di pakai. Pelarut yang ideal,
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1.
Harus dapat melarutkan semua
zat wangi sampel dengan cepat yang sempurna, dan sedikit mungkin melarutkan
bahan seperti lilin, pigmen,senyawa albumin dengan perkataan lain, pelarut
harus bersifat selektif.
2.
Harus mempunyai titik didih
yang cukup rendah, agar supaya pelarut mudah diuapkan tanpa menggunakan suhu
tinggi. Namun titik didih pelarut tadi tdak boleh terlalu rendah, karena hal
ini akan mengakibatkan hilangnya sebagaian pelarut akibat penguapan pada musim
panas.
3.
Pelarut tidak boleh larut dalam
air.
4.
Pelarut harus bersifat inert,
sehingga tidak bereaksi dengan komponen minyak bunga.
5.
Pelarut harus mempunyai titik
didih yang seragam dengan dan jika di uapkan tidak akan tertinggal dalam
minyak. Pelarut yang bertitik didih tinggi akan tertinggal dalam minyak setelah
proses penguapan, sehingga mempengaruhi aroma minyak bunga yang di hasilkan.
Harus di ingat pula, bahwa rendaman minyak bunga ini umumnya sangat rendah, dan
dalam proses ini di butuhkan pelarut dalam jumlah besar sehingga bunga terendam
dalam tangki ekstraktor. Beberapa jenis pelarut misalnya petroleum eter yang
tertinggal, cenderung berbau kerosene yang tidak di inginkan dan kalau pelarut
ini di pisahkan, maka akan merusak aroma dari bunga.
6.
Harga pelarut harus serendah
mungkin, dan tidak mudah terbakar.
7.
Banyak jenis pelarut organik
non-polar, tetapi yang paling sering digunakan adalah heksana (C6H14) meskipun
tidak menutup kemungkinan juga bisa digunakan benzena (C6H6) ataupun juga
bensin/gasoline . (Guenther, E., 1987)
Minyak atsiri digunakan secara luas pada
parfum, kosmetik, perasa makanan dan minuman, dan juga pada produk pembersih
rumah tangga. Beberapa minyak atsiri telah lama digunakan secara medis untuk
berbagai klaim, dari perawatan kulit hingga pengobatan kanker. Namun penggunaan
minyak atsiri yang paling utama saat ini adalah guna keperluan aromaterapi,
yakni salah satu jenis pengobatan alternatif yang menyatakan bahwa aroma
tertentu yang berasal dari tanaman memiliki efek penyembuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar