Kamis, 24 Januari 2013

Zeolit

Zeolit ditemukan tahun 1756 oleh seorang ahli mineralogi asal Swedia yang bernama Freiher Axer Frederick Cronstedt. Zeolit berasal dari bahasa Yunani, yaitu Zein (mendidih) dan Lithos (batuan), sehingga artinya adalah batuan yang mendidih. Disebut demikian karena batuan ini mendidih atau mengeluarkan buih apabila dipanaskan.
Zeolit ditemukan dalam batuan tufa yang terbentuk hasil sedimentasi debu vulkanik yang telah mengalami proses alterasi. Sebagai produk piroklastik atau aktivitas gunung api berupa semburan ke udara yang kemudian jatuh ke dalam suatu lingkungan pengendapan. Selanjutnya bahan tersebut mengalami rombakan oleh aktivitas air dan terendapkan kembali pada lingkungan pengendapan yang lain, karena aktivitas tektonik berupa pengangkatan dan diikuti oleh proses eksogenik yang intensif menyebabkan bahan galian tersebut tersingkap seperti saat ini.  Proses alterasi berlangsung pada lingkungan pengendapan yang baru menyebabkan endapan tersebut berubah menjadi material gelas vulkanik yang berukuran halus dan terbentuklah mineral zeolit. Secara geologi endapan zeolit terbentuk karena proses sedimentasi debu vulkanik pada lingkungan danau yang bersifat alkali, proses diagenetik dan proses hidrotermal.
Zeolit merupakan mineral kristalin dari kelompok aluminosilikat yang terhidrasi oleh kation alkali dan alkali tanah di dalam rongga-rongganya, serta zeolit mempunyai strukur sangkar tiga dimensi. Strukur zeolit dibentuk oleh beberapa atom Si yang bervalensi 4 dan berikatan secara kovalen dengan beberapa atom Al yang bervalensi 3, sehingga mineral tersebut bermuatan egatif. Muatan ini akan dinetralkan oleh kation-kation alkali dan alkali tanah yang berada disekitarnya.
Vaughan (1987), mengatakan bahwa kation alkali dan alkali tanah yang terikat pada strukur mineral zeolit dapat dipertukarkan, akan tetapi letaknya dalam struktur akan menentukan mudah tidaknya terjadi pertukaran. Perilaku kation dapat dipertukarkan tergantung dari beberapa faktor meliputi: ukuran dan muatan kation tersebut, suhu, konsentrasi kation dalam larutan, serta karakteristik struktur zeolit.
Zeolit biasa ditulis dengan rumus kimia oksida atau satuan sel kristal M2/nOAl2O3aSiO2bH2O atau Mc/n ((AlO2)c(SiO2)d)bH2O. diman n adalah valensi logam; a dan b adalah molekul silikat dan air; c dan d adalah jumlah tetrahedra aluminium dan silika. Rasio d/c atau SiO2/Al2O bervalensi 1-5.
Tetrahedra SiO4 dan AlO3 akan membentuk rongga dengan berbagai ukuran. Strukturnya merupakan komposit dari satuan tetrahedra MO4.
Hampir seluruh endapan zeolit yang ditemukan di Indonesia tersusun oleh mineral klinoptilolit, mordenit atau campuran keduanya, kadang-kadang sedikit mengandung mineral heulandit. Di samping mengandung mineral tersebut, zeolit juga mengandung mineral pengotor seperti kwarsa, plagioklas, montmorilonit, pirit, kaolin dan lain-lain. Warna bahan galian zeolit beraneka ragam antara lain hijau, putih kehijauan, putih merah daging, coklat abu-abu kebiruan dan lainnya bergantung dengan kondisi lingkungan yang mempengaruhinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar