A. Pengantar
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya baik flora maupun faunanya. Indonesia merupakan negara yang terletak pada daerah subtropis yang memiliki jumlah curah hujan yang cukup tinggi sehingga banyak tanaman yang tumbuh lebat di daerah ini. Tanaman yang ada di Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Selain itu masyarakat sekitar sering mempergunakan tanaman sebagai obat alami yang dapat menyembuhkan dan tidak banyak memberikan efek samping karena tersusun dari bagan organik yang mudah diurai didalam tubuh. Selain efek samping yang cukup ramah terhadap tubuh tanaman obat tradisional juga memiliki daya anti bakterial, antiinflamsi dan anti plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria.
Pulau lombok merupakan salah saru pulau yang terdapat di propinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau cukup kecil dan berbatasan dengan pulau bali dan pulau sumbawa. Pulau ini memiliki geografis yang bervariasi sehingga tanaman yang tumbuh disini beranekaragam. Selain itu di pulau lombok juga terdapat gunung rinjani yang di gunakan sebagai tman nasional sesuai dengan surat keputusan Menteri Kehutanan No. 280/ Kpt-V/1997 (Arinasa: 2005).
Setiap daerah memiliki beberapa macam obat tradisional yang khas. Begitu juga di daerah pulau lombok yang yang terdapat di propinsi NTB. Di pulau ini tinggal suku Sasak yang merupakan masyarakat asli daerah ini. Masyarakat Sasak masih mengandalkan beberapa tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional.
Beberapa tanaman yang dipakai sebagai obat tradisional di pulau lombok juga sering kita temui di daerah-daerah lain. Maka dari itu penelitian yang khusus tanaman obat yang edemik di pulau lombok ini sangat jarang. Tetapi beberapa peneliti yang berasal dari pulau ini telah melakukan penelitaian dan pendataan tentang tanaman obat yang sering dipakai oleh masyarakat sekitar. Dari bebeapa pustaka saya akan mencoba mereview kembali tentang beberapa jenis tanaman obat yang ada di pulau lombok.
B. ISI.
Tanaman obat adalah tananaman yang biasanya dipakai dalam pengobatan tradisional. Masyarakat Indonesia masih menggunakan obat-obatan tradisional dalam mengunakan tumbuhan obat. Tradisi ini biasanya didapat baik dari turun temurun atau dari catatan khusus yang dibuat oleh orang-orang jaman dahulu.
Pulau lombok menyimpan banyak tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat sekitarnya. Seperti Aistonia scholaris (obat malaria), Voacanga foetida (Bl.) Rolfe ( sebagai agen anti bakteri) dan . calamitosum L. (obat malaria) (Hadi: 2001). Diantara sekian banyak tanaman obat yang ada di pulau lombok yang telah dilakukan pendataan (Hadi: 2001) tidak semunya memberikan hasil yang positif terhadaf uji alkaloid secara umum (Pranata: 1997).
Beberapa tumbuhan obat yang memiliki kandungan alkaloid antaranya adalah Alistonia scholaris R. Br., Voacanga foetida (Bl.) Rolfe, Psychotria malayana Jack, Clerodendron paniculatum, dan C. calamitosum L. Tumbuhan tersebut telah lama digunakan sebagai obat tradisional masyarakat sasak yang merupakan suku asli pulau Lombok.
Alstonia scholaris R. Br. Merupakan tanaman dari keluarga Apocynaceae, masyarakat Indonesia biasanya menyebutnya Pulai. Tanaman ini memiliki Pohon, yang tingginya dapat lebih dari 40 m. Batang pohon tua beralur sangat jelas, sayatan berwarna krem dan banyak mengeluarkan getah berwarna putih. Daun tersusun melingkar berben- tuk lonjong atau elips. Panjang bunga lebih dari 1 cm, berwarna krem atau hijau, pada percabangan, panjang runjung bunga lebih dar 120 cm (Joker: 2001). Uji alkaloid yang dilaporkan berupa pada daun, kulit kayu dan kayu yang memberikan uji positif adanya alkaloid di dalam bagian tersebut (Hadi: 2001). Tanaman ini jika diekstrak dengan metanol dan dengan analisa lebih lanjut menunjukkan adanya acubins, Alkaloid, Coumarins, Flavonoid, Phlobatanin, Pereduksi gula, Phenolic sederhana, Saponin Dan Tanin (Khyade 2009).
Beberapa manfaat dari Alstonia scholaris R. Br cukup banyak di teliti. Masyaratkat pulau lombok sendiri menggunakannya sebagai obat malaria, sedangkan kegunaan lainya dapat dipakai sebagai obat kontrasepsi (Winarto: 1997).
Voacanga foetida (Bl.) Rolfe. Merupakan tanaman obat yang digunakan oleh suku sasak untuk mengobati penyakit kulit (Hadi: 2001). Tanaman berasal dari keluarga yang sama seperti pulai ( Alstonia scholaris R. Br) yaitu Apocynaceae. Dari penelitian yang ada kandungan Alkaloidnya tersebar dibeberapa bagian tumbuhan ini sperti pada batang, daun dan kulit kayu (Hariana: 2008). Selain digunakan untuk obat-obatan tanaman ini juga telah diteliti dapat di manfaatkan sebagai pestisida tanaman karena didalamnya mengandung Lombine dan Voacangine, kedua senyawa ini memiliki aktivitas antibakteri (Hadi: 2002)
Clerodendron paniculatum termasuk ke dalam keluarga Lemiaceae atau verbenaceae yang memilki bunga kecil dan berwarna merah, dari hasil penelitian tanaman ini digunakan oleh masyarakat suku sasak sebagai obat mata dan batu ginjal (Kuncono : 2005). Bagian yang di pakai adalaha bunganya dengan cara mengekstrak secara steril (Hadi: 2001). Beberapa senyawa yang telah diisolasi dari tanaman ini adalah clerodendrin A, uncinatone, Mi saponins-A, friedela- none, lupeol, betulinic acid, royleanone and dehydroroyl- eanone, dan betulin (Shrivastava : 2007).
Selain senyawa di atas, senyawa umum yang dimiliki famili golongan ini di antaranya :
C. KESIMPULAN
Pulau Lombok kaya akan keragaman hayati khususnya dalam hal floranya. Masyarakat sendiri juga masih mempercayakan pengobatan dengan menggunakan obat-obat tradisional seperti mengunakan tanaman yang tumbuh di pulau ini. Berbagai penelitian telah dilakukan baik pendataan tanaman hingga penelusuran kandungan dan isolasi senyawa kimia bahan alam yang terkandung di dalam tanaman.
Dari hasil penelitian diantara beberapa tanaman yang di pakai sebagai tradisional suku sasak mengandung alkaloid dan tidak mengandung alkaloid. 23 % dari pendataan tanaman obat yang digunakan suku sasak mengandung alkaloid (Hadi: 2001). Tanaman yang mengandung alkaloid diantaranya Pulai ( Alstonia scholaris R. Br), Kumbi (Voacanga foetida (Bl.) Rolfe), dan Clerodendron paniculatum.
Dari tanaman yang dijadikan contoh di atas mengandung senyawa kimia yang merupakan hasil dari metabolisme skundernya. Berbagai jenis senyawa yang ditemukan pada tanaman di atas berupa alkaloid, terpenoid, dan mavam,macam senyawa bahan alam lainnya. Selain senyawa yang sudah ada, tanaman di atas juga diperkirakan mengandung senyawa baru “Novel”. Sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Arinasa I.B.K et al. 2005. Eksplorasi Paku Potensial di Gunung Rinjani,Pulau Lombok-Nusa Tenggara Barat . Laporan Teknik Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kebun Raya “Eka Karya” Bali : 40-49.
Hadi, S.; Bremner, J. B. 2001. Initial studies on alkaloids from Lombok medicinal plants. Molecules [online computer file] , 6. 117-129.
Hariana, Arif. 2008. Tumbuhan dan Khasiatnya. Jakarta : Penebar Swadaya.
http://nmpb.nic.in/
http://home.scarlet.be/
http://home.scarlet.be/
http://toptropicals.com/
Joker, Dorthe. 2001. Alistonia Scholaris (L.) R.Br. Informasi Singkat Benih No.2 Direktorat Pembenihan Tanaman Hutan.
Khyade, M. S. dan Vaikons, N. P. 2009. Phytochemical and antibacterial properties of leaves of Alstonia scholaris R. Br . African Journal of Biotechnology Vol. 8 (22). 22-25.
Kuncono, Sri. 2005. Hancurkan Batu Ginjal dengan Ramuan Herbal. Jakarta : Niaga Swadaya.
Pranata, F. Sinung. 1997. Isolasi Alkaloid Bahan Alam. Biota Vol. III. 96-99. Shrivastava. Neeta dan Tejas Patel. 2007. Clerodendrum and Heathcare: An Overview. Medicinal and Aromatic Plant Science and Biotechnology. Global Science Books. 142-151.
Winarto, M. Wien dan Dian Sundari. 1997. Informasi Tanaman Obat untuk Kontrasepsi Tradisional . Cermin Dunia Kedokteran No. 120. 25-29.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar