Senin, 04 Maret 2013

Minyak Astiri


Minyak atsiri, atau yang dikenal juga sebagai volatile oil atau essential oil adalah cairan pekat yang tidak larut air, mengandung senyawa-senyawa beraroma yang berasal dari berbagai tanaman. Minyak atsiri ini umumnya diperoleh dengan cara destilasi, juga dapat diperoleh melalui proses ekspresi, dan ekstraksi pelarut.
Semua minyak yang diekstraksi dengan pelarut menguap mempunyai warna gelap karena mengandung pigmen alamiah yang bersifat tidak dapat menguap. Namun demikian, minyak hasil ekstraksi dengan pelarut mempunyai keunggulan yaitu mempunyai bau yang mirip dengan bau wangi almiah.
Faktor yang paling menentukan berhasilnya proses ekstraksi adalah mutu dari pelarut yang di pakai. Pelarut yang ideal, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1.    Harus dapat melarutkan semua zat wangi sampel dengan cepat yang sempurna, dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti lilin, pigmen,senyawa albumin dengan perkataan lain, pelarut harus bersifat selektif.
2.    Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah, agar supaya pelarut mudah diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi. Namun titik didih pelarut tadi tdak boleh terlalu rendah, karena hal ini akan mengakibatkan hilangnya sebagaian pelarut akibat penguapan pada musim panas.
3.    Pelarut tidak boleh larut dalam air.
4.    Pelarut harus bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan komponen minyak bunga.
5.    Pelarut harus mempunyai titik didih yang seragam dengan dan jika di uapkan tidak akan tertinggal dalam minyak. Pelarut yang bertitik didih tinggi akan tertinggal dalam minyak setelah proses penguapan, sehingga mempengaruhi aroma minyak bunga yang di hasilkan. Harus di ingat pula, bahwa rendaman minyak bunga ini umumnya sangat rendah, dan dalam proses ini di butuhkan pelarut dalam jumlah besar sehingga bunga terendam dalam tangki ekstraktor. Beberapa jenis pelarut misalnya petroleum eter yang tertinggal, cenderung berbau kerosene yang tidak di inginkan dan kalau pelarut ini di pisahkan, maka akan merusak aroma dari bunga.
6.    Harga pelarut harus serendah mungkin, dan tidak mudah terbakar.
7.    Banyak jenis pelarut organik non-polar, tetapi yang paling sering digunakan adalah heksana (C6H14) meskipun tidak menutup kemungkinan juga bisa digunakan benzena (C6H6) ataupun juga bensin/gasoline . (Guenther, E., 1987)
Minyak atsiri digunakan secara luas pada parfum, kosmetik, perasa makanan dan minuman, dan juga pada produk pembersih rumah tangga. Beberapa minyak atsiri telah lama digunakan secara medis untuk berbagai klaim, dari perawatan kulit hingga pengobatan kanker. Namun penggunaan minyak atsiri yang paling utama saat ini adalah guna keperluan aromaterapi, yakni salah satu jenis pengobatan alternatif yang menyatakan bahwa aroma tertentu yang berasal dari tanaman memiliki efek penyembuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar