Senin, 04 Maret 2013

Asam Asetat


Nama sistematis          : Asam etanoat
: Asam asetat
Nama alternatif           : Asam metanakarboksilat
: Asetil hidroksida (AcOH)
: Hidrogen asetat (HAc)
: Asam cuka
Rumus molekul           : CH3COOH
Massa molar                : 60.05 g/mol
Densitas dan fase        : 1.049 g cm - 3 cairan, 1.266 g cm - 3 padatan
Titik lebur                    : 16.5 °C (289.6 ± 0.5 K) (61.6 °F)[1]
Titik didih                   : 118.1 °C (391.2 ± 0.6 K) (244.5 °F)[1]
Penampilan                  : Cairan tak berwarna atau kristal
Keasaman (pKa)         : 4.76 pada 25°C


Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna dan memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar